Pemasangan
KB
Di suatu daerah hiduplah sepasang suami istri,
mereka adalah pak Supaijo dan ibu Siti Sukiyemwati. Setelah lima tahun berumah
tangga, mereka sudah dikaruniai tiga orang anak perempuan dan beberapa minggu
yang lalu pak Supaijo mengatakan kepada ibu Sukiyem bahwa ia ingin mempunyai
seorang anak laki-laki. Sampai suatu hari, ibu Sukiyem membicarakan kembali
ketidak setujuannya terhadap permintaan pak Supaijo.
Bu Sukiyem
: Pak, saya loh capek, hamil melahirkan, hamil melahirkan itu-itu saja
hidupku pak..
Pak Supaijo
: Capek opo toh buk-buk..
Bu sukiyem
: Bapak enak tinggal bikin doang, habis itu saya yang susah, kemana-mana
kok kaya bawa gentong, bapak pikir gak berat apa?
Pak Supaijo
: Tapi kalau lagi gitu-gituan ibu juga suka kan?
Bu Sukiyem
: Yho suka lah pak, bapak juga jago. Tapi ya gitu pak, kalau sudah
beneran jadi saya yang susah.
Pak Supaijo
: Gak papa lah buk, banyak anak
banyak rejeki, wong yang biayain juga saya saja koq.
Bu Sukiyem : Halah
pak, wong untuk biaya melahirkan yang kemaren saja masih ngutang sama pak
jojon.
Pak Supaijo
: Gak papa lah buk sekali kali ngutang, kan mereka banyak uang lagian
juga mereka yang dapat pahala karena ngutangin saya.
Bu Sukiyem
: Tapi nanti kita yang susah bayar hutang,
bapak loh kerjanya cuman tukang cireng keliling, buat makan saja susah apalagi
bayar hutang, nanti kalau anak kita sudah besar semua kan juga butuh biaya,
sekolah, makan, terus bapak mau dapat uang dari mana?
Pak Supaijo
: Sudah lah buk, kok diungkit-ungkit gitu, sekarang ibu maunya
bagaimana?
Bu Sukiyem
: Saya loh pak ingin ikut KB.
Mendengar keributan Pak Kandar VS Bu Sukiyem, Bu
Srikani pun semakin penasaran dan menghampiri mereka
Bu Srikani
: Loh ada apa ini? Malam-malam
gini koq ribut, ngganggu saja ! Kasihan anakmu sudah tidur ! Ngeributin apa
sih?
Bu Sukiyen
: Ini loh buk, saya mau ikut KB, tapi bapak kok senengnya punya anak
banyak, mau bikin ternak kali buk..
Pak Supaijo
: Kan banyak anak banyak rejeki, benar kan buk?
Bu Srikani
: Walah le, itu kan jaman buyutmu dulu, kalau sekarang ya gak ada crita
begituan, opo-opo saiki wes mundak kabeh le, nek anak akeh yho bingung golek
duit’e arep dipakani opo engko anak.mu kuwi?
opo maneh kerjaanmu mung tukang cireng tok, nek dipakani cireng mbendino
yho anak.mu gag iso modot.
Pak Supaijo
: Kerjaan maneh nek dibahas, salah.e mak.e lah, nek mak.e sugeh lak aku
ra bakal dadi tukang cireng
Bu Srikani
: Walah nak, bukan salah bunda mengandung, tapi salahkan bapak masuk
sarung.
Pak Supaijo
: Wes lah buk, sakarep ae wes,
aku tak manut ae, timbang disalahne maneh, ujung-ujung’e cireng maneh nek
disalahne.
Setelah perdebatan tersebut pak Kandar meninggalkan mereka
Bu Srikani
: Wes lah ndug ndg melu.o
KB, mene isuk nang.o Bidan pinggir kuburan kuwi loh ndug.
Bu Sukiyem
: nggeh buk.
Pagi harinya bu Sukiyem dan pak Supaijo pergi ke tempat
praktik Bidan untuk berkonsultasi tentang pemasangan KB. Sesampainya di tempat
praktik Bidan..
Bu Sukiyem
: tok..tok..tok.. Assalamu’alaikum
Bidan Neneng
: Waalaikumsalam. Mari pak, bu silahkan masuk, mari silahkan duduk bu,
pak.
Bu Sukiyem
: nggeh bu matur nuwun.
Bidan Neneng
: Perkenalkan nama saya Bidan Neneng, mohon maaf sebelumnya ini dengan
ibu dan bapak siapa ya?
Bu Sukiyem
: Nama saya Siti Sukiyemwati usia saya 28 tahun pekerjaan saya ibu rumah
tangga dan suami saya nama nya Supaijo usia 32 tahun pekerjaan jualan cireng
keliling, saya dan suami saya asli wong jowo dan kami tinggal di jalan merdeka.
Bidan Neneng : Baiklah bapak dan ibu apakah ada yang bisa
saya bantu?
Bu Sukiyem
: Begini bu, saya dan suami saya mau ikut KB.
Bidan Neneng
: Oh iya, apa sebelumnya ibu sudah pernah ikut KB ?
Bu Sukiyem
: Belum bu Bidan, baru kali ini saya ikut KB. Suami saya melerang terus
bu.
Bidan Neneng
: Loh kok dilarang pak, emang alasan nya apa?
Pak Supaijo
: Begini bu saya tu seneng punya banyak anak, kan kalo banyak anak
banyak rezeki. Tapi istri saya tidak mau alasannya pekerjaan dan ekonomi saya
tidak mendukung.
Bidan Neneng
: Memang benar pak, anak kan juga butuh kasih sayang, kalau kita punya
anak kita harus mempertimbangkan soal biayanya kelak, baik biaya pendidikan
maupun biaya sehari-harinya pak. Nanti kalau punya anak banyak kan repot juga
pak.
Bu Sukiyem
: Iya bu, saya juga berfikiran seperti itu. Kira- kira saya cocok pakai
KB apa ya bu? Suntik atau Pil?
Bidan Neneng
: Begini ya bu, sebenarnya macam-macam KB itu ada banyak. Biar saya
jelasin satu-satu ya bu. Baiklah saya mulai dari alat Kontrasepsi jenis suntik.
KB suntik ini ada 2 jenis yaitu KB suntik/ bulan dengan suntik/ 3 bulan.
Keuntungan dari KB ini yaitu dapat meningkatkan kenyamanan dalam hubungan suami
istri karena tidak perlu takut hamil dan juga dapat di pakai untuk semua usia
dalam masa subur. Tapi bagi sebagian ibu yang mungkin tidak cocok maka akan
timbul flek-flek, dapat mengakibatkan kegemukan dan mungkin juga BB yang akan
turun. Untuk KB jenis implant itu bu’ ada beberapa jenis juga diantaranya ada
yang 2 batang, 3 batang dan 6 batang. Implant 2 dan 3 batang itu waktu
keefektifannya hanya 3 bulan sedangkan pada 6 batang mampu bertahan sampai 5
bulan. Keuntungan dari KB ini yaitu mampu mengembalikan kesuburan ibu secara
sempurna setelah pengangkatan dan tidak menaikkan tekanan darah bu. Sedangkan
kekurangannya yaitu kadang pengguna mengeluh sakit kepala, gelisah, juga dapat
terjadi peningkatan/ penurunan BB ibu. Sejauh ini apa ibu mengerti?
Klien : Oh, ya bidan saya mengerti (
mengangguk-angguk)
Bidan : Baik kalau ibu mengerti kita lanjut lagi ya
bu’ ?
Klien : iya bidan silahkan dilanjutkan
penjelasannya.
Bidan : Untuk pemakaian KB kondom, ini di gunakan
oleh pasangan ibu( suami). Keuntungan Kondom yaitu dapat mencegah penularan
penyakit seksual seperti AIDS, juga pemakaiannya yang praktis. Namun
kerugiannya yaitu tingkat keefektifannya masih rendah karena biasanya dalam
pemasangan, kondomnya bisa saja sobek. Untuk pemakaian KB pil memiliki
kelebihan yaitu bisa digunakan oleh segala usia produktif namun apabila ibu
lupa meminumnya maka kemungkinan besar kehamilan akan terjadi. Nah, yang
terakhir bu’ yaitu AKDR yang biasa disebut dengan IUD. IUD ini memiliki
keuntungan yaitu cocok untuk mencegah kehamilan dalam jangka panjang yaitu 10
tahun untuk jenis Copper T, tidak mengandung efek hormonal dan ibu tidak perlu
khawatir akan “faktor lupa” seperti pada penggunaan Pil, selain itu dapat
diangkat kapan saja ibu mau. Kekurangannya yaitu terjadi perdarahan pada awal
pemasangan serta haid akan menjadi lebih lama dan lebih banyak.
Bidan : Saya kira penjelasan saya sudah cukup bu,
apa ibu bisa mengerti?
Klien : Iya bidan, saya mengerti
Bidan : kalau begitu ibu ingin memakai KB jenis apa?
Bu Sukiyem
: Ya sudahlah bu. Saya pilih KB yang suntik saja. Kalau pakai pil itu
saya takut lupa.
Pak Supaijo : Ya sudah bu pake’ itu saja, kan kamu juga nggak
repot jadi kalau udah waktunya bisa kontrol lagi
Bidan Neneng
: Baiklah, tapi sebelum di berikan kontrasepsi saya periksa dulu tekanan
darahnya ya bu. Mohon maaf lengan bajunya bisa di keataskan, saya akan mengukur
tekanan darah ibu rileks ya bu. Tekanan darah ibu normal, bagaimana? Apakah
pemasangan kontrasepsinya akan tetap dilakukan, bagaimana pak?”
Pak Supaijo : Ya silahkan bu.
Bidan Neneng : Tapi sebelumnya bapak dan ibu harus menandatangani
informed concent.
Pak Supaijo : Apa itu informed concent, bu bidan?”
Bidan Neneng : Ini adalah lembar persetujuan untuk
penggunaan alat kontrasepsi KB, yang harus ditandatangani oleh pasangan suami
istri yang akan menggunakan alat kontrasepsi KB. Maka dari itu, bapak dan ibu
silahkan tanda tangan disini.
Bapak dan Ibu Supaijo : Baiklah bu bidan.
Bidan Neneng : Terima kasih sekarang mari bu baring
dikasur, kita akan melaksanakan penggunaan kontrasepsi suntik, permisi ya bu’
bisa agak di kebawahkan celananya, mungkin akan terasa seperti di gigit semut,
tapi ibu rileks saja, permisi maaf ya bu”
Bu Sukiyem : Ya bu bidan.
Bidan Neneng
: Silahkan bangun ibu, sudah selesai, bagaimana perasaannya setelah
menggunakan kontrasepsi ini, tapi mungkin belum terasa sekarang” mari silahkan
kembali ke tempat duduk.
Bu Sukiyem : Mudah – mudahan kontrasepsi yang saya
gunakan cocok ya bu.
Bidan Neneng : Ya semoga saja bu, 3 bulan lagi ibu harus
kembali untuk melakukan suntikan dan evaluasi, tapi jika ibu merasa ada keluhan
yang mengganggu bagi ibu, silahkan kembali pada saat jam praktek, saya akan
mengevaluasi keluhan ibu Sukiyem.
Bu Sukiyem : Oh begitu ya bu, apa ada yang perlu saya
lakukan lagi bu bidan?
Bidan Neneng :
Tidak ada ibu, semua prosedur sudah dilakukan, mungkin ada yang ingin
ditanyakan lagi ibu atau bapak.
Pak Supaijo : Bagaimana bu? Kita langsung pulang saja?”
Bu Sukiyem : Ya bu bidan sudah saja, terima kasih atas
penjelasan dan jalan keluarnya, sekarang saya jadi lega bu bidan, jadi nggak
takut kebobolan.
Bidan Neneng : Ya
sama – sama ibu, sudah menjadi tugas saya menjelaskan pada ibu dan bapak, tapi keputusan
tetap berada pada ibu dan bapak, jangan lupa ya kontrolnya.
Bu Sukiyem : Baik bu bidan, selamat pagi.
Pemain :
Narator :
Brigita Dewi
Bu Sukiyem :
Irma Marisa
Pak Supaijo :
Elmiliana Elmy
Bu Srikani :
Vian Fitri Riwayati
Bu Budan :
Luh Merta Sari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar