Hubungan seksual selama
kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit seperti berikut ini.
·
Sering abortus dan kelahiran premature
·
Perdarahan pervaginam
·
Coitus harus dilakukan dengan hati-hati
terutama pada minggu terakhir kehamilan
·
Bila ketuban sudah pecah, coitus dilarang
karena dapat menyebabkan infeksi janin intra uteri
Bila
dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya coitus
ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta sudah terbentuk,
serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil.
Pada
umumnya coitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan
hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk kedalam rongga
panggul, coitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit
dan perdarahan.
Sebagian
perempuan takut melakukan hubungan seksual saat hamil. Beberapa merasa gairah
seksualnya menurun karena tubuh mereka melakukan banyak penyesuaian terhadap
bentuk kehidupan baru yang berkembang di dalam rahim mereka. Sementara di saat
yang sama, gairah yang timbul ternyata meningkat. Ini bukan kelainan seksual.
Memang ada masanya ketika ibu hamil mengalami peningkatan gairah seksual.
1. Kebutuhan Seksual pada Tiap Trimester
Trimester pertama: minat menurun pada trimester (3 bulan) pertama,
biasanya gairah seks menurun. Jangankan kepingin, bangun tidur saja sudah
didera morning sickness, muntah, lemas, malas, segala hal yang bertolak
belakang dengan semangat dan libido. Fluktuasi, kelelahan, dan rasa mual dapat
menghisap semua keinginan untuk melakukan hubungan seks.
Trimester kedua: minat meningkat (kembali) memasuki trimester kedua,
umumnya libido timbul kembali. Tu buh sudah dapat menerima dan terbiasa dengan
kondisi kehamilan sehingga ibu hamil dapat menikmati aktifitas dengan lebih
leluasa dari pada di trimester pertama. Kehamilan juga belum terlalu besar dan
memberatkan seperti pada trimester ketiga. Mual, muntah, dan segala rasa tidak
enak biasanya sudah jauh berkurang dan tubuh terasa lebih nyaman. Demikian pula
untuk urusan ranjang. Ini akibat meningkatnya pengaliran darah ke organ-organ
seksual dan payudara.
Trimester ketiga: minat menurun lagi libido dapat turun kembali ketika
kehamilan memasuki trimester ketiga. Rasa nyaman sudah jauh berkurang. Pegel di
punggung dan pinggul, tubuh bertambah berat dengan cepat, nafas lebih sesak
(karena besarnya janin mendesak dada dan lambung), dan kembali merasa mual,
itulah beberapa penyebab menurunnya minat seksual. Tapi jika termasuk yang
tidak mengalami penurunan libido di trimester ketiga, itu adalah hal yang
normal, apalagi jika termasuk yang menikmati masa kehamilan.
2. Bahaya Melakukan Hubungan Seksual pada ibu hamil
Hal
diatas berlaku bila selama kehamilan tidak ada masalah, namun bila kehamilan
berisiko seperti:
a. Ancaman keguguran atau
riwayat keguguran, akan berisiko terjadi keguguran berulang
b. Plasenta letak
rendah (ari-ari tertanam di segmen bawah rahim),
c. khawatir terjadi perdarahan
hebat saat hubungan seksual Riwayat kelahiran prematur, ini juga mengancam
terjadinya persalinan sebelum waktunya.
d. Keluar cairan ketuban, bila
ketuban sudah keluar berarti selaput ketuban yang berfungsi sebagai pelindung
janin dari kuman yang ada di daerah vagina robek, akibatnya hubungan seksual
akan mengantarkan kuman di vagina ke dalam rahim melalui sel-sel sperma,
risikonya dapat menyebabkan infeksi pada janin
e. Penyakit hubungan
seksual (PHS),seperti: GO, siphilis, HIV/Aids, dll.
Suami
atau istri yang sedang hamil atau tidak hamil bila menderita penyakit ini
sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual, sampai benar-benar sembuh
berdasakan penilaian dan pemeriksaan dokter yang ahli dalam bidangnya.Bila
hubungan seksual tidak dapat di hindari sebaiknya menggunakan kondom. Dampak
yang paling ditakuti bukan saja penularan ke janin, namun penularan ke pasangan
juga.
3. Waktu yang Disarankan Untuk Membatasi
Melakukan Hubungan Seksual
a.
Setiap kali terjadi perdarahan yang tak diketahui sebabnya.
b. Selama
trimester pertama, bila wanita punya riwayat keguguran atau ancaman keguguran
atau menunjukkan tanda-tanda ancaman keguguran.
c. Selama
8-12 minggu terakhir, bila wanita punya riwayat keguguran atau ancaman
keguguran atau menunjukkan tanda-tanda ancaman keguguran.
d.
Bila membran amnion (selaput ketuban) pecah.
e. Bila
terjadi plasenta previa (plasenta terletak di dekat atau di atas leher rahim),
sehingga dapat keluar terlalu dini pada hubungan seksual, menyebabkan
perdarahan dan mengancam ibu serta janinnya.
f.
Selama trimester akhir pada kehamilan kembar.
4. Posisi Hubungan Seks yang disarankan Untuk
Wanita Hamil
a. Pria di
atas tapi ia miring ke salah satu sisi atau bertahan dengan lengan, agar berat
badannya tak menekan wanita.
b.
Wanita di atas tapi hindari penetrasi yang dalam.
c. Pria duduk di kursi atau
tempat tidur dan wanita berada di atasnya. Selain tak membebani kehamilan,
posisi ini juga memudahkan wanita mengatur irama hubungan sekaligus mengurangi
tekanan di dinding rahim.
e. Pria-wanita
berbaring menghadap satu arah dengan posisi wanita di depan pria. Penetrasi
dilakukan pria dari belakang.
f. Wanita
dalam posisi lutut-siku (menungging). Penetrasi dilakukan pria dari belakang.
g.
Hubungan Seks Gaya koboi
Posisinya,
ibu berada di atas tubuh suami, tapi dengan wajah membelakangi wajah suami. Ibu
layaknya penunggang kuda yang siap menyentak “kuda liar” suami.
h.
Hubungan Seks Posisi Membelakangi
Dengan
posisi berdiri, tubuh ibu berada di depan suami di mana kedua kakinya terbuka
di antara kaki ibu. Jadi, ketika merasakan penetrasi, ibu bisa menyelipkan
kedua kaki dan memanfaatkan posisi yang menurut ibu tepat.
5. Rambu – Rambu dalam Melakukan hubungan seksualitas
pada Ibu Hamil
Berikut rambu-rambu yang perlu Anda ketahui untuk melakukan
seks yang aman ketika hamil :
– Posisi woman
on top atau menyamping adalah posisi yang nyaman untuk wanita hamil.
- Sebelum
melakukan penetrasi yang dalam, yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan
kebebasan ibu hamil.
- Penggunaan
benda asing di sekitar vagina atau alat bantu seks, sebisa mungkin dihindari.
- Rasa
pengertian, empati, kreatifitas dan humor adalah aspek yang sebaiknya ada
ketika melakukan hubungan seksual pada saat kehamilan.
-
Kapan pun, ibu hamil berhak mengatakan ’Tidak’
- Jika
kehamilannya memiliki resiko tinggi, penetrasi dan orgasme sebaiknya dihindari
sampai dokter menyatakan aman. Rangsangan melalui puting juga harus dihindari
pada kondisi kehamilan seperti ini.
-
Hindari penetrasi jika air ketuban bocor atau pecah.
- Kontak
seksual dalam bentuk apa pun harus dihindari jika ibu hamil atau pasangannya
telah terkontaminasi atau terkena virus HIV. Gunakan kondom jika memang tetap
ingin melakukan aktivitas seksual.
6. Memahami Hubungan Seksualitas pada Ibu Hamil
Menurut ahli andrologi dan seksologi, Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila,
Hubungan seksual selama hamil tetap boleh dilakukan. Tapi, pada 3 bulan
pertama kehamilan, sebaiknya frekuensi hubungan seksual tak dilakukan sesering
seperti biasanya. Pasalnya, jika hubungan seksual dipaksakan pada masa 3 bulan
pertama usia kehamilan, dikhawatirkan bisa terjadi keguguran spontan.
Selain 3 bulan pertama kehamilan, pasangan sebaiknya juga lebih
berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual pada saat 3 bulan menjelang waktu
melahirkan. Sebab, menurut Wimpie, dikhawatirkan terjadi kelahiran dini.
Selain itu, keguguran juga bisa terjadi akibat kekejangan otot Rahim.
Kekejangan otot Rahim bisa terjadi karena benturan, misalnya karena jatuh.
Disisi lain,kekejangan otot Rahim juga bisa terjadi karena hubungan seksual.
Tak jarang, wanita yang tengah hamil mengalami perdarahan setelah berhubungan
badan.
Saat usia kehamilan mendekati waktu melahirkan, pada umumnya dorongan
seksual wanita akan hilang. Pasalnya, saat itu sudah mulai timbul rasa sakit di
Rahim, serta semakin besarnya beban yang di pikul karena kehamilan yang semakin
besar.
Faktor lain yang juga patut mendapat perhatian adalah perlunya mengatur
posisi hubungan. Apalagi jika wanita sedang dalam kondisi hamil tua. Perut yang
semakin membuncit tentu tak bisa lagi memberi keleluasaan bagi wanita untuk
melakukan hubungan seksual dalam berbagai posisi.
Ada
sebagian orang berteori, hubungan seks pada usia kehamilan tua akan mempermudah
kelahiran karena pada saat itu terjadi kekejangan pada otot Rahim. Yang terjadi
ialah pria mengalami ejakulasi dan sperma masuk ke vagina. Di dalam sperma
terdapat prostaglandin, yakni hormone yang bisa menimbulkan kontraksi. Bagian
dari prostaglandin ini memang bisa menyebabkan kekejangan otot Rahim meski
kontraksinya tak cukup besar untuk menimbulkan kekejangan. Justru kekejangan
lebih sering dan lebih kuat karena orgasme.
Bagi
sebagian wanita, kehamilan justru meningkatkan dorongan seksual. Sebagian
lainnya tidak berpengaruh sementara, bagi wanita yang lain, kehamilan justru
menekan atau menurunkan dorongan seksual.
Hubungan
seksual harus di batasi jika terjadi hal-halberikut ini :
1. Setiap kali terjadi perdarahan yang tidak diketahui
sebabnya
2. Selama trimester pertama, bila wanita punya riwayat
keguguran atau ancaman keguguran atau menunjukan tanda-tanda ancaman keguguran.
3. Selama 8-12 minggu terakhir, bila wanita punya riwayat
keguguran atau ancaman keguguran atau menunjukan tanda-tanda ancaman keguguran
4. Bila membrane amnion (selaput ketuban) pecah.
5. Bila terjadi plasenta previa (plasenta terletak di
dekat atau di atas leher rahim), sehingga dapat keluar terlalu dini pada
hunbungan seksual, menyebabkan perdarahan dan mengancam ibu serta janinya
6. Selama trimester akhir pada kehamilan kembar.
http://diyahhalsyah.blogspot.com/search/label/KEBUTUHAN%20SEKSUAL%20PADA%20IBU%20HAMIL. diakses pada tanggal 4 Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar