BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Saat
ini perkembangan dunia teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam dunia
IT (Informatic Technology). Perkembangan dunia IT berimbas pada perkembangan
berbagai macam aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang terkena efek perkembangan
dunia IT adalah kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan
perkembengan teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia
kesehatan. Perubahan yang revolusioner dalam dunia kesehatan ini disebabkan
dari penggabungan teknologi dalam bidang kesehatan yang bisa menimbulkan
berbagai macam inovasi dalam teknik pemeriksaan dan pengobatan yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Dalam
bidang kebidanan kita biasanya menemui ketika hamil, biasanya calon ibu akan
lebih rajin kontrol untuk melihat perkembangan janin. Salah satu cara medis
untuk melihat kondisi janin yaitu USG dan Doppler. Sejauh apa manfaat USG dan
Doppler?
Ultrasonografi
dikembangkan dari teknologi SONAR yang mulai digunakan pada Perang Dunia II
untuk navigasi laut. Pada 1950-an, para ilmuwan mulai memanfaatkan teknologi
itu untuk pemindaian tubuh manusia, dengan gambar-gambar awal tampak seperti
rekaman seismograf (pencatat gempa bumi) yaitu berupa garis-garis. Pada
1970-an, pencitraan pertama yang menampilkan penampang anatomi manusia mulai
dihasilkan. Berkat kemajuan komputer, kini USG dapat memberikan gambar visual
yang dinamis dan rinci mengenai tubuh manusia. Sebagian mesin USG bahkan bisa
menampilkan gambar berwarna. USG berperan sangat penting dalam perkembangan
medis. Seiring kemajuan zaman, perkembangan USG juga makin canggih.
Dulu
pergerakan janin yang terlihat di monitor masih dalam bentuk gerakan
patah-patah. Tapi sekarang dengan resolusi yang lebih detail akan tampak
gerakan janin yang lebih halus (smooth), fluently, dan setiap slice (lapis)
bisa dilihat lebih jelas sehingga fungsi medisnya juga lebih baik. Bagi dokter,
kemajuan teknologi USG dapat menajamkan akurasi pemeriksaan.
Sedangkan
untuk fetal dopler sendiri diciptakan
pada tahun 1958 oleh Dr Edward H.Hon, yakni sebuah Doppler monitor janin atau Doppler monitor denyut jantung
janin dengan transduser genggam ultrasound yang digunakan untuk mendeteksi
detak jantung dari janin. Edward menggunakan Efek Doppler untuk memberikan
stimulasi terdengar dari detak jantung. Untuk perkembangan selanjutnya, alat
ini menampilkan denyut jantung janin per
menit. Penggunaan alat ini dikenal sebagai auskultasi doppler.
Pemeriksaan
DJJ dilakukan sebagai acuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan perkembangan
janin khususnya denyut jantung janin dalam rahim. Detak jantung janin normal
permenit yaitu : 120-60x / menit Pemeriksaan denyut jantung janin harus
dilakukan pada ibu hamil. Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia
kehamilan 16 minggu / 4 bulan.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimanakah
definisi dari Ilmu Teknologi (IT) ?
2.
Bagaimanakah
peran IT dan Komputer dalam Kebidanan ?
3.
Bagaimanakah
gelombang ultrasonik dalam kebidanan ?
4.
Bagaimanakah
kasus penerapan IT dalam kebidanan ?
5.
Bagaimanakah
peran bidan dalam pemanfaatan Ilmu Teknologi (IT) ?
C.
TUJUAN
1.
Untuk mengetahui
definisi dari Ilmu Teknologi (IT).
2.
Untuk mengetahui
peran IT dan Komputer dalam Kebidanan.
3.
Untuk mengetahui
gelombang ultrasonik dalam kebidanan.
4.
Untuk mengetahui
kasus penerapan IT dalam kebidanan.
5.
Untuk mengetahui
peran bidan dalam pemanfaatan Ilmu Teknologi (IT).
BAB II
ISI
A.
Definisi Ilmu Teknologi (IT)
Ilmu
teknologi atau yang sekarang lebih kita kenal dengan singkatan IT. Dalam
penerapannnya, ilmu teknologi tidak dapat di jauhkan dari komputer yang
merupakan suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas, seperti
menerima input, memeproses input tersebut sesuai programnya, menyimpan perintah
dan hasil dari pengolahan, menyediakan output dalam bentuk informasi.
B.
Peran IT dan Komputer dalam Kebidanan
Ilmu
teknologi yang canggih tercipta dan di kembangkan pastinya karena memeiliki
tujuan dan fungsi-fungsi tertentu. Begitu pula dengan komputer sebagai alat
dari teknologi yang canggih. Sebagai alat canggih yang memiliki banyak fungsi,
komputer pun ikut berperan di dalam dunia kesehatan khususnya pada alat-alat
medis seperti Doppler, Inkubator, dan USG (Ultra Sonografi),
C.
Gelombang Ultrasonik dalam Kebidanan
1.
Pengertian
Gelombang Ultrasonik
Ultrasonik
adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa
didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz. Hanya
beberapa hewan, seperti lumba-lumba menggunakannya untuk komunikasi,sedangkan
kelelawar menggunakan gelombang ultrasonik untuk navigasi. Dalam hal ini,
gelombang ultrasonik merupakan gelombang ultra (diatas) frekuensi gelombang
suara(sonik). Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan
gas. Reflektivitas dari gelombang ultrasonik ini di permukaan cairan hampir
sama dengan permukaan padat, tapi pada tekstil dan busa, maka jenis gelombang
ini akan diserap. Frekuensi yang diasosiasikan dengan gelombang ultrasonik pada
aplikasi elektronik dihasilkan oleh getaran elastis dari sebuah kristal kuarsa
yang diinduksikan oleh resonans dengan suatu medan listrik bolak-balik yang
dipakaikan (efek piezoelektrik). Kadang gelombang ultrasonik menjadi tidak
periodik yang disebut derau (noise), dimana dapat dinyatakan sebagai
superposisi gelombang-gelombang periodik, tetapi banyaknya komponen adalah
sangat besar. Kelebihan gelombang ultrasonik yang tidak dapat didengar,
bersifat langsung dan mudah difokuskan. Jarak suatu benda yang memanfaatkan
delay gelombang pantul dan gelombang dating seperti pada sistem radar dan
deteksi gerakan oleh sensor pada robot
atau hewan.
2.
Aplikasi
Gelombang Ultrasonik
Saat
ini perkembangan dunia teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam dunia
IT (Informatic Technology). Perkembangan dunia IT berimbas pada perkembangan berbagai macam aspek
kehidupan manusia. Salah satu aspek yangt erkena efek perkembangan dunia IT
adalah kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan
perkembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia
kesehatan.
Penggunaan
ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk
kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Dalam hal ini yang
dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel
atau jaringan“berbahaya” ini kemudian secara luas diterapkan pula untuk
penyembuhan penyakit- penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk penderita
arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung),
elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris
(nyeri dada). Baru pada awal tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai
memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan
lagi hanya untuk terapi. Hal tersebut disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl
Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas Vienna, Austria.
Bersama dengan saudaranya, Freiderich, seorang ahli fisika, berhasil menemukan
lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur
transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak. Dengan
menggunakan transduser (kombinasi alat pengirim dan penerima data), hasil
pemindaian masih berupa gambar dua
dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik berintensitas rendah. Kemudian
George Ludwig, ahli fisika Amerika, menyempurnakan alat temuan Dussik. Tahun
1949, John Julian Wild, ahli bedah Inggris yang bekerja di MedicoTechnological
Research Institute of Minnesota, berkolaborasi dengan John Reid, seorang
teknisi dari National Cancer Institute. Mereka melakukan investigasi terhadap
sel-sel kanker dengan alat ultrasonik. Beberapa jenis alat yang dibuat untuk
kepentingan investigasi tersebut antara lain B-mode ultrasound, transduser/alat
pemindai jenis A-mode transvaginal, dan transrectal. Prinsip alat-alat tersebut
mengacu pada sistem radar. Oleh sebab itu mereka kemudian menyebutnya sebagai Tissue
Radar Machine (mesin radar untuk deteksi jaringan). Beberapa hasil penelitian
lanjutan yang cukup penting dalam bidang obstetriginekologi antara lain
ditemukannya metode penentuan ukuran janin (fetal biometry), teknologi transduser/alat pemindai
digital, transduser dua dimensi dan tiga dimensi modern penghasil tampilan
gambar jaringan yang lebih fokus, dan penentuan
jenis kelamin janin dalam kandungan (Fetal Anatomic Sex
Assignment/FASA). Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan
sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu
jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990
jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses
sebagai berikut, pertama, gelombang akan
diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam
komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor.
Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga
dimensi. Seperti inilah hingga USG
berkembang sedemikianrupa hingga saat ini.
Ultrasonografi
medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik pencitraanmenggunakan suara ultra yang
digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur,
dan luka patologi, membuat teknik ini
berguna untuk memeriksa organ. Sonografi obstetrik biasa digunakan
ketika masa kehamilan. Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan
penembusan ke dalam tubuh pasien. Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada
frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz. Sedangkan dalam fisika istilah “suara
ultra” termasuk ke seluruh energi akustik dengan sebuah frekuensi di atas
pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan umumnya dalam penggambaran medis
melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih tinggi. Ultrasonografi
atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam medis.
Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan
ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya
menggunakan probe yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan:
gel berair memastikan penyerasian antara pasien dan probe. Dalam kasus
kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter spesialis kedokteran
(DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan.
Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan sebagai
alat bantuuntuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari
cairan. Sonograf ini menunjukkan citra kepala sebuah janin dalam kandungan.Ultrasonografi medis
digunakan dalam :
a)
Kardiologi
b)
Endokrinologi
c)
Gastroenterologi
d)
Ginaekologi
e)
Obstetrik
f)
Ophthalmologi
g)
Urologi
h)
Intravascular
ultrasound
i)
Contrast
enhanced ultrasound
3.
Manfaat
Gelombang Ultrasonik dalam Kebidanan
Berkaitan
dengan efek yang ditimbulkan gelombng ultrasonic dan sifat gelombang bunyi ultra, maka gelombang ultrasonic
digunakan sebagai diagnosis dan pengobatan.
a.
Ultrasonik
sebagai Pelengkap Diagnosis
Kristal
piezo electric yang bertindak sebagai transduser mengirim gelombang ultrasonic
mencapai pada dinding berlawanan, kemudian gelombang bunyi dipantulkan dan akan
diteruskan ke amplifer berupa gelombang listrik kemudian gelombang tersebut
ditangkap oleh CRT (Ossiloskop). Gambaran yang diperoleh CRT tergantung teknik
yang dipergunakan. Ada tiga macam metode dalam memperoleh gambaran yaitu :
1)
A skanning
Disini
yang akan dicari adalah besar amplitudo sehingga disebut A- Skannning. S= sekat
Bunyi yang dihasilkan oleh piezo electric melalui transducer akan mencapai
dinding B, kemudian dipantulkan ke dinding A dan diterima oleh transduser ( T
).
2)
B- Skanning
B-
Skanning disebut pula Bright scanning. Metode skanning ini, banyak dipakai di
klinik oleh karena metode ini bias memperoleh pandangan atu gambaran 2 dimensi
dari bagian tubuh. Prinsip B- Skanning sama dengan A- Skanning, hanya saja pada
B- Skanning transducernya digerakkan ( Moving ) sedangkan pada A- Skanning
transducernya tidak digerakkan. Gerakan transducer mula- mula akan menghasilkan
echo dapat dilihat adanya dot ( dot ini disimpan pada CRT ), kemudian
transducer digerakkan kea rah lain menghasilkan echo pula sehingga kemudian
tercipta suatu gambaran 2 dimensi. Pada B- Skanning ini, operator boleh memilih
2 metode control pada alat elektronik, untuk mencapai nilai ambang, agar
memperoleh gambaran yang dikehendakinya, maka dipakai alat control leadinh-
edge display. Untuk mengatur cahaya benderang
pada layar TV ( = CRT=Tabung Sinar Katode ) yang sebanding dengan
besarnya echo atau gema yang dihasilkan oleh transducer ultrasonic, maka
dipakai alat gray-scale display.
3)
M- Skanning
M-
Skanning atau modulation scanning ini merupakan 2 metode yang digunakan dalam
kaitan untuk memperoleh informasi gerakan alat- alat dengan mempergunakan
ultrasonic. Misalnya dalam hal mempelajari gerakan jantung dan gerakan vulva,
atautekhnik doppler yang dipergunakan untuk mengukur aliran darah. Pada M-
Scanning dimana A akan dalam keadaan stasioner sedangkan echo yang terjadi berupa dot dari B skan.
Hal-
hal yang Didiagnosis dengan Ultrasonik
Sesuai
dengan metode skanning yang dipakai maka ultrasonic dapat dipergunakan untuk
diagnosis :
1)
Skanning
Mampu
mendiagnosis tumor otak (echo encephalo graphy), member informasi tentang
penyakit- penyakit mata, daerah atau lokasi yang dalam dari bola mata,
menentukan apakah cornea atau lensa yang opaque atau ada tumor tumor retina.
2)
B- Skanning
a)
Untuk memperoleh
informasi struktur dalam dari tubuh manusia. Misalnya hati, lambung, usus,
mata, mammae, jantung janin.
b)
Untuk mendeteksi
kehamilan sekitar 6 minggu, kelainan dari uterus atau kandung peranakan dan
kasus- kasus perdarahan yang abnormal, serta treatend abortus ( abortus yang
sedang berlangsung ).
c)
Lebih banyak
member informasi dari pada X- Ray dan sedikit resiko yang terjadi. Misalnya X-
Ray hanya dapat medeteksi kista yang radioopaque, sedangkan B- Skanning lebih
banyak member petunjuk tentang tipe berbagai kista.
3)
M- Skanning
a)
Memberi
informasi tentang jantung, valvula jantung, pericardial effusion ( timbunan zat
cair dalam kantong jantung ).
b)
M- Skanning
mempunyai kelebihan yaitu dapat dikerjakan sembari pengobatan, berlangsung
untuk menunjukkan kemajuan dalam pengobatan.
b.
Penggunaan
Ultrasonik dalam pengobatan
Sebagaimana
telah diketahui bahwa ultrasonic mempunyai efek kimia dan biologi maka
ultrasonic dapat dipergunakan dalam pengobatan. Ultrasonic memberi efek
kenaikan temperature dan peningkatan tekanan,efek ini timbul karena jaringan
mengabsorpsi energy bunyi dengan demikian ultrasonic dipakai sebagai diatermi
atau pemanasan.Daya ultrasonic yang
dipakai sebesar beberapa W/cm² dilakukan dalam 3-10 menit, dua kali sehari,
seminggu dilakukan 3 kali. Gelombang ultrasonic berbeda dengan gelombang
elektromagnetik dan panas yang ditimbulkan oleh ultrasonic sangat berbeda
dengan microwave diathermi. Hal ini dapat ditunjukkan melalui grafik.Ultrasonik
sebagai diatermi, intensitas yang dipakai 1-10 W/cm² dengan frekwensi sebesar
1MHz pemindahan amplitude sebesar 10W/cm² kedalam jaringan ± 106 cm maksimum
tekanan 5 ATM. Tekanan mula-mula maksimum, berubah menjadi minimum dengan
panjang gelombang ½λ; untuk 1MHz gelombang kedalam jaringan sebesar ½λ= 0,7 mm.
Selain
itu ultrasonic dapat dipakai untuk menghancurkan jaringan ganas(kanker) sel-sel
ganas akan hancur pada beberapa bagian sedangkan didaerah lain kadang-kadang
menunjukkan rangsangan pertumbuhan, masih diselidiki lebih lanjut. Pada
penderita Parkinson penggunaan ultrasonic dalam pengobatan sangat berhasil
namun sangat disayangkan untuk memfokuskan bunyi kearah otak sangat sulit.
Sedangkan pada penyakit maniere( maniere’s disease) dimana keadaan penderita
kehilangan pendengaran dan kesetimbangan,apabila diobati dengan ultrasonic
dikatakan 95% berhasil baik, ultrasonic
menghancurkan jaringan dekat telinga tengah.
D.
Kasus Penerapan IT dan Komputer dalam Kebidanan
1.
USG (Ultra
Sonografi)
a.
Pengertian USG
USG
adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz
- 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor Pada awalnya
penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian
bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekitar tahun 1920-an, prinsip kerja
gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan
ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk
kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.
Teknologi
transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang
ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh
dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat
membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai
berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelombang
tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan
gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari
transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah
hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
Ultrasonography
adalah salah satu dari produk teknologi medical imaging yang dikenal sampai
saat ini Medical imaging (MI) adalah suatu teknik yang digunakan untuk
mencitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh,
tanpa membuat sayatan atau luka (non-invasive). Interaksi antara fenomena fisik
tissue dan diikuti dengan teknik pendeteksian hasil interaksi itu sendiri untuk
diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar
bekerjanya peralatan MI.
b.
Tujuan persiapan
USG
Tujuan
USG adalah untuk membantu mendiagnosis perkembangan janin pada setiap
trimester. Hal itu sangat ditekankan oleh dr. Rudiyanti, Sp.OG. Dijelaskan
olehnya, pada kehamilan trimester pertama tujuan USG adalah meyakinkan adanya
kehamilan, menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran bayi, menentukan
kondisi bayi jika ada kemungkinan kelainan bawaan, menentukan penyebab
perdarahan atau bercak darah dini pada kehamilan muda (misalnya kehamilan
ektopik), menentukan lokasi janin apakah di dalam atau di luar rahim,
menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin,
dan mendiagnosis adanya janin kembar.
Sedangkan
di trimester kedua dan ketiga adalah untuk menilai jumlah air ketuban,
menentukan kondisi plasenta, menentukan ukuran janin, memeriksa kondisi janin
lewat pengamatan aktivitasnya, menentukan letak janin apakah sungsang atau
terlilit tali pusat, serta untuk melihat kemungkinan adanya tumor.
c.
Skema cara kerja
USG
1)
Transduser
Transduser
adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa,
seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat.
Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan
gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam
bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini
adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang
dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
2)
Mesin USG
Mesin
USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang
diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di
dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU.
d.
Jenis
Pemeriksaan USG
1)
USG 2 Dimensi
Menampilkan
gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik
sebagian besar keadaan janin dapat
ditampilkan.
2)
USG 3 Dimensi
Dengan
alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal.
Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini
tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi
yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya
yang diputar).
3)
USG 4 Dimensi
Sebetulnya
USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live
3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4
Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih
jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4)
USG Doppler
Pemeriksaan
USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat
ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian
kesejahteraan janin ini meliputi:
a)
Gerak napas
janin (minimal 2x/10 menit).
b)
Tonus (gerak
janin).
c)
Indeks cairan
ketuban (normalnya 10-20 cm).
d)
Doppler arteri
umbilikalis.
e)
Reaktivitas
denyut jantung janin.
e.
Cara Pemeriksaan
Menggunakan USG
Pemeriksaan
USG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a)
Pervaginam
1)
Memasukkan probe
USG transvaginal/seperti melakukan pemeriksaan dalam.
2)
Dilakukan pada
kehamilan di bawah 8 minggu.
3)
Lebih mudah dan
ibu tidak perlu menahan kencing.
4)
Lebih jelas
karena bisa lebih dekat pada rahim.
5)
Daya tembusnya
8-10 cm dengan resolusi tinggi.
6)
Tidak menyebabkan
keguguran.
b)
Perabdominan
1)
Probe USG di
atas perut.
2)
Biasa dilakukan
pada kehamilan lebih dari 12 minggu.
3)
Karena dari atas
perut maka daya tembusnya akan melewati otot perut, lemak baru menembus rahim.
f.
Manfaat USG
a)
Trimester I
1)
Memastikan hamil
atau tidak.
2)
Mengetahui
keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan tanda kehidupannya.
3)
Mengetahui
keadaan rahim dan organ sekitarnya.
4)
Melakukan
penapisan awal dengan mengukur ketebalan selaput lendir, denyut janin, dan
sebagainya.
b)
Trimester II:
1)
Melakukan
penapisan secara menyeluruh.
2)
Menentukan
lokasi plasenta.
3)
Mengukur panjang
serviks.
c)
Trimester III:
1)
Menilai
kesejahteraan janin.
2)
Mengukur
biometri janin untuk taksiran berat badan.
3)
Melihat posisi
janin dan tali pusat.
4)
Menilai keadaan
plasenta.
g.
Kelebihan USG
1)
Tidak Terjadi
Efek Samping
Yang
harus dipahami, USG tidak menggunakan radiasi, tapi gelombang suara yang
relatif aman selama dilakukan oleh seorang yang ahli. Namun harus diingat, USG
hanyalah alat bantu yang tidak tertutup kemungkinan memberikan informasi yang
kurang tepat. Alat USG maksimal digunakan selama 30 menit dan bayi harus dalam
keadaan diam. Bila bergerak, bisa jadi gambarnya hilang dari layar komputer,
sehingga harus diulang lagi. Lebih dari itu, dikhawatirkan terjadi pemanasan
yangg akan merusak sel janin. Alat ini menggunakan gelombang suara dan
menghasilkan energi, besarnya tidak boleh lebih dari 100 miliwattjoule/cm
persegi. Kalau melebihi akan timbul efek pemanasan, lama-lama cairan sitoplasma
akan menimbulkan gelembung udara yang disebabkan pemanasan. Karena sel ini
tertutup, maka gelembung udara akan saling mendesak. Akhirnya sel tersebut bisa
pecah, dan mati. Coba bayangkan misalnya yang kena adalah sel di pusat mata,
pusat intelektual atau pusat perilaku, tentu risiko yang ditimbulkan sangat
besar. Namun hingga kini, belum pernah ada bayi yang terlahir cacat karena efek
USG selama masa kehamilan.
2)
Bisa
Mendeteksi Kanker Payudara
USG
tidak melulu berkaitan dengan dunia kebidanan dan kandungan. USG juga dapat
digunakan untuk memeriksa adanya kelainan khususnya di payudara. USG ini hanya
bisa digunakan untuk wanita berusia muda dimana jaringan payudaranya masih
padat.
Bila
timbul kelainan seperti benjolan, dengan USG payudara akan segera terdeteksi
apakah ada kelainan termasuk tumor ganas atau sebaliknya. Sedangkan, bagi
wanita di atas usia 40 tahun ke atas untuk mendeteksi adanya kelainan atau
gangguan di sekitar payudara jauh lebih baik dilakukan mamografi (pemeriksaan
payudara dengan menggunakan sinar x) karena payudaranya mempunyai jaringan
lemak yang dominan serta jaringan fibroglanduler yang relatif lebih sedikit.
h.
Kekurangan USG
1)
Tidak 100%
Akurat
Perlu
diketahui, akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak 100%, melainkan 80%. Artinya,
kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatan pada janin yang tidak terdeteksi atau
interpretasi kelamin janin yang tidak tepat. Hal ini dipengaruhi beberapa
faktor antara lain:
a)
Keahlian/kompetensi
dokter yang memeriksanya.
Tak
semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat
USG.Sebenarnya untuk pengoperasian alat ini diperlukan sertifikat tersendiri.
b)
Posisi bayi
Posisi
bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan daya jangkau/daya tembus
alat USG. Meski dengan menggunakan USG 3 atau 4 Dimensi sekalipun, tetap ada
keterbatasan.
c)
Kehamilan kembar
Kondisi
hamil kembar juga menyulitkan alat USG melihat masing-masing keadaan bayi
secara detail.
d)
Ketajaman/resolusi
alat USG-nya kurang baik.
e)
Usia kehamilan
di bawah 20 minggu.
f)
Air ketuban
sedikit.
g)
Lokasi kelainan,
seperti tumor di daerah perut janin saat usia kehamilan di bawah 20 minggu agak
sulit dideteksi.
i.
Tips Untuk
Melakukan USG (Dr. Judi Januadi Endjun, SpOG)
1)
USG minimal
dilakukan 2 kali selama masa kehamilan.
2)
Lakukan
pemeriksaan USG pada dokter yang kompeten
3)
Keuntungan lain
dengan USG 3D-4D gambar dapat direkam dalam bentuk CD-ROM dimana animasi
disimpan dalam format jpg dan bisa dilihat di komputer, tidak hanya dicetak seperti
hasil USG 2D selama ini.
4)
USG 3D-4D ini
paling ideal bila dilakukan pada janin yang berumur 24-28 minggu, dimana air
ketuban masih cukup sehingga muka bayi dapat terlihat.
5)
Pada trimester
pertama dan USG dilakukan tidak dengan USG transvaginal, dianjurkan untuk
mengosongkan kandung kemih kira-kira satu jam sebelum pemeriksaan kemudian
minum 2-3 gelas, jadi diperlukan kandung kemih cukup penuh. Beda dengan USG
transvaginal, kandung kemih harus dalam keadaan kosong.
6)
USG aman selama
dilakukan oleh ahli yang kompeten.
2.
Fetal Doppler
a.
Pengertian
Doppler
Fetal
dopler adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung
bayi yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik. Alat ini
sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, dan aman digunakan dan
bersifat non invasif.
b.
Sejarah
Perkembangan Doppler
Prinsip
doppler pertamakali diperkenalkan oleh Cristian Jhann Doppler dari Australia
pada tahun 1842. Di bidang kedokteran penggunakaan tekhnik Doppler Ultrasound
pertamakali dilakukan oleh Shigeo Satomura dan Yosuhara Nimura untuk mengetahui
pergerakan katup jantung pada tahun 1955. Kato dan Izumi pada tahun 1966 adalah
yang pertama menggunakan ociloscope pada penggunaan Doppler Ultrasound sehingga pergerakan pembulauh darah dapat
didokumentasikan.
Pada
tahun 1968 H. Takemura dan Y. Ashitaka dari Jepang memperkenalkan penggunaan
Doppler velocimetridi bidang kebidanan dengan menggambarkan tentang spektrum
Doppler dari arteri umbilikalis. Sementara itu, di Barat penggunaann
velocimetri Doppler di bidang kebidanan
baru dilakukan pada tahun1977. Pada awal penggunaan Doppler Ultrasound difokuskan pada arteri umbilikalis, tetapi
pada perkembangan selanjutnya banyak digunakan untuk pembuluh darah lainnya.
Sedangkan
untuk fetal dopler sendiri diciptakan
pada tahun 1958 oleh Dr Edward H.Hon, yakni sebuah Doppler monitor janin atau Doppler monitor denyut jantung
janin dengan transduser genggam ultrasound yang digunakan untuk mendeteksi
detak jantung dari janin. Edward menggunakan Efek Doppler untuk memberikan
stimulasi terdengar dari detak jantung. Untuk perkembangan selanjutnya, alat
ini menampilkan denyut jantung janin per
menit. Penggunaan alat ini dikenal sebagai auskultasi doppler.
c.
Aplikasi Klinis
Aplikasi
klinis dari Doppler yaitu:
1)
Mendeteksi dan
mengukur kecepatan aliran darah dengan sel darah merah sebagai reflektor yang
bergerak.
2)
Pada bidang
kebidanan, fungsi alat ini dispesifikkan untuk menghitung jumlah dan menilai
ritme denyut jantung bayi.
d.
Diagnostik
Doppler
Pemeriksaan
dengan menggunakan Doppler adalah suatu pemeriksaan dengan menggunakan efek
ultrasonografi dari efek Doppler. Prinsip efek doppler ini sendiri yaitu ketika
gelombang ultrasound ditransmisikan kearah sebuah reflektor stationer,
gelombang yang dipantulkan memiliki frekuensi yang sama. Jadi, jika reflektor
bergerak kearah transmiter, frekuensi yang dipantulakn akan lebih tinggi,
sedangkan jika reflektor bergerak menjauhi maka frekuensi yang dipantulkan akan
lebih rendah. Perbedaan antara frekuensi yang ditransmisikan dan yang diterima
sebanding dengan kecepatan bergeraknya reflektor menjauhi atau mendekati
transmiter. Fenomena ini dinamakan efek Doppler dan perbedaan antar frekuensi
tersebut dinamakan Doppler shift.
Fetal
Doppler hanya menggunakan teknik auskultasi tanpa teknik pencitraan seperti
pada velocimetri Doppler maupun USG.
Untuk fetal Doppler, agar bisa menangkap
suara detak jantung, transduser ini memancarkan gelombang suara kearah jantung
janin. Gelombang ini dipantulkan oleh jantung janin dan ditangkap kembali oleh
transduser. Jadi, transduser berfungsi sebagai pengirim gelombang suara dan
penerima kembali gelombang pantulnya (echo). Pantulan gelombang inilah yang
diolah oleh Doppler menjadi sinyal suara. Sinyal suara ini selanjutnya
diamplifikasikan. Hasil terakhirnya berupa suara cukup keras yang keluar dari
mikrofon. Dengan alat ini energi listrik diubah menjadi energi suara yang
kemudian energi suara yang dipantulkan akan diubah kembali menjadi energi listrik.
Pada velocimetri Doppler maupun USG, pencitraan yang diperoleh dan ditampilkan
pada layar adalah gambaran yang dihasilkan gelombang pantulan ultrasound.
Fetal Doppler memberikan informasi tentang janin
mirip dengan yang disediakan oleh stetoskop janin . Satu keuntungan dari fetal Doppler dibanding
dengan stetoskop janin (murni akustik) adalah output audio elektronik, yang
memungkinkan orang selain pengguna untuk mendengar detak jantung. Fetal dopler
juga mempermudah seorang bidan dalam menghitung denyut jantung janin tanpa
harus berkonsentrasi penuh dalam menghitung DJJ.
E.
Peran Bidan dalam Pemanfaatan Ilmu Teknologi (IT)
dan Komputer
Dalam
perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat di berbagai bidang menuntut
setiap personal / individu untuk selalu update dan mau tidak mau untuk
mengikutinya tak terkecuali Bidan.Bidan yang merupakan ujung tombak tenaga
kesehatan di desa dan berperan penting untuk mengedukasi masyarakat akan
pentingnya kesehatan terutama ibu dan anak.Dengan adanya edukasi kesehatan di
masyarakat nantinya kan tercipta masyarakat yang peduli akan kesehatan baik
kesehatan pribadi maupun kesehatan lingkungan.
Banyak
sekali yang bisa di lakukan Bidan dalam penggunaan Teknologi Informasi antara
lain dalam menggunakan website,aplikasi/software kebidanan,SMS Gateway dan
banyak lainnya.Sebagai gambaran,bahwa perkembangan internet di pedesaan sudah
semakin maju dan ini memudahkan seorang Bidan dalam mengedukasi
masyarakat.Dalam mengedukasi massyarakat dapat menggunakan Website sebagai
media Informasi,ini semakin menambah kemajuan dan meningkatkan PKD ( Pusat
Kesehatan Desa ).
Selain
pemanfaatan website, masih banyak di temui juga Bidan dalam pengerjaan laporan
secara manual alias masih menggunakan tulisan tangan dan ini justru tidak
efektif dan efesien.Sehingga di harapkan Bidan semakin bisa menggunakan
komputer untuk meningkatkan kinerjanya dan lebih fokus pada tugas pokok yaitu
membantu kesehatan Ibu dan Anak.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Teknologi,
adalah salah satu ilmu yang yang sampai saat ini selalu berkembang sesuai
perkembangan jaman, terutama dalam bentuk penerapannya yang berupa alat-alat
canggih, yang salah satunya adalah komputer. Komputer merupakan alat elektronik
yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berpengaruh untuk menjalankan
fungsinya.
Dalam
dunia medis, penerapan ilmu teknologi berperan penting terutama pada alat-alat
yang di gunakan untuk proses pemeriksaan dan pengobatan. Salah satu alat dalam
dunia medis yang berhubungan dengan komponen komputer adalah USG (Ultra
Sonografi) dan Doppler.
USG
(Ultra Sonografi), Doppler melibatkan teknologi komputer dalam proses kerjanya,
seperti halnya komputer, alat USG dan Doppler
harus saling melengkapi setiap komponennya, dalam arti jika satu
komponen tidak ada atau tidak lengkap, maka alat USG dan Doppler tidak dapat
berfungsi dengan maksimal.
B.
SARAN
Dalam
perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat di berbagai bidang menuntut
setiap personal / individu untuk selalu update dan mau tidak mau untuk
mengikutinya tak terkecuali Bidan.Bidan yang merupakan ujung tombak tenaga
kesehatan di desa dan berperan penting untuk mengedukasi masyarakat akan
pentingnya kesehatan terutama ibu dan anak.Dengan adanya edukasi kesehatan di
masyarakat nantinya kan tercipta masyarakat yang peduli akan kesehatan baik
kesehatan pribadi maupun kesehatan lingkungan.
Sebagai
mahasiswa kesehatan, kita tidak tidak boleh puas dan hanya mengembangkan ilmu
pengetahuan di dalam bidang kesehatan saja, melainkan turut serta mengembangkan
ilmu pengetahuan teknologi seiring dengan perkembangan jaman, agar dalam
menjalankan praktek pelayanan kesehatan, kita dapat menggunakan atau
mengaplikasikan ilmu teknologi yang berupa alat-alat medis yang canggih.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/8573213/GELOMBANG_DAN_ULTRASONIK_DALAM_KEBIDANAN?login=irmamarisa95@gmail.com&email_was_taken=true&login=irmamarisa95@gmail.com&email_was_taken=true.
Diakses pada tanggal 16 maret 2015. 20.03 WIB
http://petrisiaagutina.blogspot.com/2014/04/kasus-penerapan-it-dalam-kebidanan.html.
Diakses pada tanggal 16 maret 2015. 20.04 WIB.
https://jeep2707.wordpress.com/2012/09/05/peranan-bidan-dalam-pemanfaatan-teknologi-informasi/.
Diakses pada tanggal 16 maret 2015. 20.07 WIB.
http://lasinran.blogspot.com/2012/07/komputer-usg-kebidanan.html.
Diakses pada tanggal 22 Maret 2015. 23.40 WIB.
http://elgaorganreporduksi.blogspot.com/2014/03/manfaat-it-dlam-kebidanan.html.
Diakses pada tanggal 22 Maret 2015. 23.46 WIB.
http://alvianalvin.blogspot.com/2013/05/pemanfaatan-gelombang-ultrasonik-efek_8.html.
diakses pada tanggal 23 Maret 2015. 00.43 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar