1.
Pengertian Kompres Hangat
Kompres
hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di
kompres-hangat celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh
tertentu.
Kompres
hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat setempat yang dapat
meninbulkan efek fisiologis. Kompres hangat dapat digunakan pada pengobatan
nyeri dan merelaksasikan otot – otot yang tegang (Gabriel F. J, 1998).
Menurut
Sylvia A price (2005) kompres hangat adalah memberikan rasa hangat kepada
pasien untuk mengurangi nyeri dengan menggunakan cairan yang berfungsi untuk
melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah lokal dengan tujuan
memberikan kenyaamanan kapada pasien.
Kompres
hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan
cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan.
Tindakan ini selain untuk melancarkan sirkulasi darah juga untuk menghilangkan
rasa sakit, merangsang peristaltic usus, pengeluaran getah radang menjadi
lancer, serta memberikan ketenangan dan kesenangan pada klien. Pemberian
kompres dilakukan pada radang persendian, kekejangan otot, perut kembung, dan
kedinginan. (Stevens, PJM, F, Bordui, WE, Van Der Meer, GI, Almekinders, J,
Caris, & I, AG Van Der Weyde. 1999)
Presepsi
nyeri dipengaruhi oleh variabel fisiologis dan psikologis. Status gate atau
ointu gerbang berada pada dorsal horn subtansial gelantinose yang akan
menghasilkan impuls nyeri dalam arti lain bahwa gerbang terbukan maka impuls
dapat bergerak bebas menuju jalur asending (ke atas) yang akan menghasilkan
persepsi nyeri. Dengan pemberian panas gerbang akan tertutup karena adanya
stimulasi dari serabut saraf A delta. Ketika gerbang tertutup impuls nyeri
terhambat, hal ini akan mengurangi persepsi nyeri (Mander R, 2004).
Selain
itu pemberian panas dapat menyebabkan pembuluh darah melebar, sehingga akan
memperbaiki peredaran darah di dalam jaringan tersebut. Dengan cara ini
penyaluran zat asam dan bahan makanan ke sel-sel akan diperbesar dan pembuangan
za-zat akan diperbaiki. Jadi akan timbul proses pertukaran zat yang lebih baik.
Aktivitas sel akan meningkat sehingga mengurangi rasa sakit (Stevens, PJM, F,
Bordui, WE, Van Der Meer, GI, Almekinders, J, Caris, & I, AG Van Der Weyde.
1999).
Kompres
hangat merangsang sirkulasi dan meningkatkan lokalisasi bahan purulen pada
jaringan (Johnson JY, Temple JS, & Carr P, 2005). Kompres panas juga dapat
membuka aliran darah yang mengakibatkan relaksasi dari otot (Turana Y, 2003).
2.
Tujuan Kompres Hangat
a)
Memperlancar
sirkulasi darah
b)
Menurunkan suhu
tubuh
c)
Mengurangi rasa
sakit
d)
Memberi rasa
hangat,nyaman dan tenang pada klien
e)
Memperlancar
pengeluaran eksudat
f)
Merangsang
peristaltik usus
g)
Mengurangi
peradangan dan spasmus otot
h)
Meningkatan
aktivitas sel.
3.
Manfaat Kompres Hangat
Saat
otot terasa kaku, nyeri atau cedera yang berkepanjangan, kompres hangat adalah
pertolongan pertama yang ideal. Panas cukup efektif meredakan rasa sakit akibat
pergerakan otot yang berlebihan. Kompres dengan menggunakan kantung atau handuk
panas meningkatkan elastisitas jaringan sendi dan menstimulasi peredaran darah.
Kompres
selama 20 menit juga membantu merenggangkan dan menenangkan bagian tubuh yang cedera.
Maka kompres hangat baik dilakukan sebelum olahraga yang mungkin akan
menyebabkan rasa sakit itu muncul ketika beraktivitas. Satu hal yang penting
diperhatikan, jangan mengompres hangat pada cedera atau luka yang baru.
Saat
Anda baru cedera, panas hanya akan membuatnya lebih buruk. Menyebabkan pembuluh
darah membesar. Gunakan kompres hangat jika Anda telah relaks sehabis
berolahraga, minimal 48 jam setelah mengalami cedera.
Kompres
hangat merupakan pilihan yang tepat untuk menurunkan demam. Mengapa bukan
kompres dingin? Karena jika diberi kompres dingin, maka bagian otak yang
bernama hipotalamus akan menangkap pesan bahwa tubuh dalam suhu rendah akibat
dari kompres tadi, sehingga otak justru akan memerintahkan untuk meningkatkan
suhu tubuh kita. Nah, bukannya turun demamnya, malah tambah parah, kan? Jadi,
fungsi kompres hangat tadi adalah agar hipotalamus menangkap pesan bahwa suhu
tubuh tinggi alias panas sehingga suhu tubuh harus diturunkan. Oh ya, suhu yang
disarankan untuk kompres hangat adalah 40-50º C.
Selain
untuk menurunkan demam, kompres hangat juga dapat digunakan untuk mengurangi
nyeri pada saat cedera. Namun, tidak
boleh digunakan pada cedera akut atau cedera yang baru saja terjadi karena
justru akan memperparah kondisi cedera atau luka. Kompres hangat ini dapat
digunakan untuk cedera yang sudah lebih dari 48 jam. Kompres hangat juga dapat
digunakan buat cewek- cewek yang tengah mengalami nyeri haid atau dismenorhea.
Tempelkan kompres hangat pada bagian perut yang nyeri. Namun, kompres hangat
tidak boleh digunakan di perut pada orang yang mengalami radang atau infeksi
usus buntu.
4.
Pengaruh Kompres Hangat
Efek
dari kompres hangat adalah untuk meningkatkan aliran darah ke bagian yang
terinjuri, melebarkan pembuluh darah dan memperbaiki peredaran daerah di dalam
jaringan tersebut. Pada otot, panas memiliki efek menurunkan ketegangan,
meningkatkan sel darah putih secara total dan fenomena reaksi peradangan serta
adanya dilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah serta
peningkatan tekanan kapiler. Tekanan O2 dan CO2 didalam darah akan meningkat
sedangkan PH darah akan mengalami penurunan (Gabriel F.J, 1998).
Pemberian
kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap sel epitel, menyebabkan
kemerahan, kelemahan local, dan bisa terjadi kelepuhan. Kompres hangat
diberikan satu jam atau lebih.
5.
Indikasi Kompres Hangat
a)
Klien yang
kedinginan(suhu tubuh yang rendah).
b)
Klien dengan
perut kembung.
c)
Klien yang punya
penyakit peradangan, seperti radang persendian.
d)
Sepasme
otot.Adanya abses, hematoma.
6.
Kontra Indikasi Kompres Hangat
a)
Gangguan
sensibilitas.
b)
Buerger
diseases.
c)
Gangguan
peredaran darah arterial perifir.
7.
Mekanisme Tubuh terhadap Kompres Hangat
Pemberian
kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipothalamus melalui
sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas di hipotalamus dirangsang, sistem efektor
mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer.
Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla
oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior
sehingga terjadi vasodilatasi.
Terjadinya
vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/kehilangan energi panas melalui kulit
meningkat (berkeringat), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga
mencapai keadaan normal kembali.
8.
Penggunaan Kompres Hangat
a)
Penanganan demam
bukanlah dengan dikompres air dingin seperti yang biasa dilakukan dahulu kala
karena orang demam jika dikompres dingin akan lebih demam lagi saat kompres
dihentikan. Karena pada saat dikompres dingin, pusat pengatur suhu menerima
sinyal bahwa suhu tubuh sedang dingin maka tubuh harus segera dihangatkan. Jadi
justru akan bertentangan dengan hasil yang diharapkan. Lain halnya bila
dilakukan kompres hangat. Pusat suhu akan menerima informasi bahwa suhu tubuh
sedang hangat, maka suhu tubuh harus segera diturunkan. Inilah pengaruh yang
diharapkan. Ketika demam kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita
sebenarnya panas. Kompres hangat membantu mengurangi rasa dingin &
menjadikan tubuh terasa lebih nyaman.
b)
Untuk cedera
lama/kondisi kronis, yang mana bisa membantu membuat rileks, mengurangi tekanan
pada jaringan serta merangsang aliran darah ke daerah.
c)
Untuk pengobatan
nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi tidak boleh digunakan untuk
yang cedera akut atau ketika masih ada bengkak, karena panas dapat memperparah
bengkak yang sudah ada.
9.
Cara Menggunakan Kompres Hangat
a)
Tempelkan ke
bagian tubuh yang nyeri kantong karet/ botol yang berisi air hangat atau handuk
yang telah dicelupkan ke dalam air hangat dengan temperatur 40-50 derajat
Celcius atau bila sulit mengukurnya, coba pada dahi terlebih dahulu, jangan
sampai terlalu panas atau sesuaikan panasnya dengan kenyamanan yang akan
dikompres.
1)
Peras kain yang
digunakan untuk mengkompres, jangan terlalu basah.
2)
Lama kompres
sekitar 15-20 menit dan dapat diperpanjang.
3)
Sebaiknya
diikuti dengan latihan pergerakan atau pemijatan.
4)
Dampak
fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot
tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar
aliran darah.
10.
Memberikan Kompres Hangat
a)
Bayi/anak
Suhu
air dalam botol air panas harus 40,5-46oC untuk anak-anak kurang dari 2 tahun.
b)
Lansia
Memberikan
perhatian khusus saat mengkaji area yang akan diterapi dan ketika mengevaluasi
efek terapi karena lansia memiliki banyak kondisi yang merupakan predisposisi
terjadinya cidera pada pemberian kompres.
11.
Metode Kompres Hangat
Kompres
hangat menggunakan air hangat didasarkan bahwa kompres dengan menggunakan air
dingin itu sebenarnya tidak begitu efektif menurunkan panas. Karena kontak
dengan air dingin maka pembuluh darah yang kontak dengan kain kompres dingin
akan menyempit (vasokonstriksi) sehingga menyulitkan pengeluaran panas.Pusat
pengatur suhu menerima informasi bahwa suhu tubuh sedang berada dalam kondisi
hangat, maka suhu tubuh butuh untuk segera diturunkan. Apalagi, saat demam kita
memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita justru mengalami peningkatan suhu.
Kompres air hangat memiliki beberapa keuntungan, disamping membantu mengurangi
rasa dingin, air hangat juga menjadikan tubuh terasa lebih nyaman.
12.
Cara Pemberian Kompres Hangat
a)
Kompres Hangat
Basah
Persiapan
alat
1)
kom berisi air
hangat sesuai kebutuhan (40-46c)
2)
bak seteril
berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai
3)
kasa perban atau
kain segitiga
4)
pengalas
5)
sarung tangan
bersih di tempatnya
6)
bengkok dua buah
(satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)
7)
waslap 4
buah/tergantung kebutuhan
8)
pinset anatomi 2
buah
9)
korentang
Prosedur
1)
mendekatkan
alat-alat kedekat klien
2)
memperhatikan
privacy klien
3)
mencuci tangan
4)
mengatur posisi
klien yang nyaman
5)
memasang
pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
6)
memakai sarung
tangan lalu membuka balutan perban bila diperban. Kemudian, membuang bekas
balutan ke dalam bengkok kosong
7)
mengambil
beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu memasukkan ke dalam
kom yang berisi cairan hangat.
8)
kemudian
mengambil kasa tersebut, lalu membentangkan dan meletakkan pada area yang akan
dikompres
9)
bila klien
menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa kering.
selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
10)
melakukan prasat
ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan kompres tiap 5
menit
11)
melepaskan
sarung tangan
12)
mengatur kembali
posisi klien dengan posisi yang nyaman
13)
membereskan
semua alat-alat untuk disimpan kembali
14)
mencuci tangan
15)
mendokumentasikan
tindakan ini beserta responnya
Hal
yang perlu diperhatikan
1)
kain kasa harus
diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap hangat, cairan
jangan terlalu panas,
2)
hindarkan agar
kulit jangan sampai kulit terbakar
3)
kain kompres
harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
4)
untuk kompres
hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka tertutup seperti
memar atau bengkak, peralatan tidak perlu steril karena yang penting bersih
b)
Kompres Hangat
Kering Menggunakan Buli-Buli Panas
Persipan
alat
1)
buli-buli panas
dan sarungnya
2)
termos berisi
air panas
3)
termomerter air
panas
4)
lap kerja
Prosedur
1)
mempersiapan
alat
2)
mencuci tangan
3)
melakukan
pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi buli-buli
dengan air panas, mengencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli
berulang-ulang, lalu mengosongkan isinya. Menyiapkan dan mengukur air yang di
inginkan (50-60ºc)
4)
mengisi
buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-buli
tesebut. Lalu mengeluarkan udaranya dengan cara :meletakkan atau menidurkan
buli-buli di atas meja atau tempat datar.Bagian atas buli-buli di lipat sampai
kelihatan permukaan air di leher buli-buli. Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar
5)
memeriksa apakah
buli-buli bocor atau tidak lalu mengeringkn dengan lap kerja dan memasukkan ke
dalam sarung buli-buli
6)
membawa
buli-buli tersebut ke dekat klien
7)
meletakkan atau
memasang buli-buli pada area yang memerlukan
8)
mengkaji secara
teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat pemberian
kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran,
dsb.
9)
mengganti
buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengan air panas lagi, sesuai yang
di kehendaki
10)
membereskan alat
alat bila sudah selesai
11)
mencuci tangan
12)
mendokumentasikan
tindakan ini beserta responnya
Hal-hal
yang peril di perhatikan
1)
buli-buli panas
tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
2)
pemakaian
buli-buli panas pada bagian abdomen, tutup buli-buli mengarah ke atas atau ke
samping
3)
pada bagian
kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah atau ke samping
4)
buli-buli harus
di periksa dulu atau tidak cicin karet pada penutupnya
13.
Hal-hal yang
Perlu Diperhatikan dalam Memberikan Hangat
1)
Jangan letakan
kantong air hangat di bagian tubuh yang telanjang, lapisi kantong dengan kain
flanel atau handuk.
2)
Kantong air
hangat yang diletakkan diatas bagian badan tertentu hanya boleh terisi
sepertiganya untuk menghindari berat yang tidak diperlukan.
3)
Pada penggunaan
kompres hangat yang berlangsung lama, jangan lupa memeriksa kulit penderita.
4)
Kompres hangat
tidak diberikan di kepala karena dapat menyebabkan pembuluh 0darah di area
tersebut mengalami dilatasi dan menyebabkan sakit kepala.
5)
Kompres hangat
tidak boleh diberikan di perut jika mengalami radang/ infeksi usus buntu.
KESIMPULAN
Kompres
hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di
kompres-hangat celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh
tertentu.
Pemberian
kompres hangat bertujuan untuk memperlancar sirkulasi darah, menurunkan suhu
tubuh, mengurangi rasa sakit, memberi rasa hangat,nyaman dan tenang pada klien,
memperlancar pengeluaran eksudat, merangsang peristaltik usus, mengurangi
peradangan dan spasmus otot, dan meningkatan aktivitas sel.
Kompres
hangat merupakan pilihan yang tepat untuk menurunkan demam.Selain untuk
menurunkan demam, kompres hangat juga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri
pada saat cedera. Namun, tidak boleh
digunakan pada cedera akut atau cedera yang baru saja terjadi karena justru
akan memperparah kondisi cedera atau luka.
Efek
dari kompres hangat adalah untuk meningkatkan aliran darah ke bagian yang
terinjuri, melebarkan pembuluh darah dan memperbaiki peredaran daerah di dalam
jaringan tersebut.
Pemberian
kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap sel epitel, menyebabkan
kemerahan, kelemahan local, dan bisa terjadi kelepuhan. Kompres hangat
diberikan satu jam atau lebih
DAFTAR PUSTAKA
Program
Study S-1 Keperawatan STIKES Banyuwangi. 2009. Panduan Keterampilan Prosedur
Lab KDM 2. Jawa Timur : EGC
Ns.
Kusyati, Eni, S.Kep, dkk. 2006.
Ketermpilan dan Prosedur Laboratorium. Jakarta : EGC
Doengoes,
M. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar