Cursor

Rabu, 03 Juni 2015

Kompres Hangat


1.        Pengertian Kompres Hangat
Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di kompres-hangat celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.
Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat setempat yang dapat meninbulkan efek fisiologis. Kompres hangat dapat digunakan pada pengobatan nyeri dan merelaksasikan otot – otot yang tegang (Gabriel F. J, 1998).
Menurut Sylvia A price (2005) kompres hangat adalah memberikan rasa hangat kepada pasien untuk mengurangi nyeri dengan menggunakan cairan yang berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah lokal dengan tujuan memberikan kenyaamanan kapada pasien.
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan. Tindakan ini selain untuk melancarkan sirkulasi darah juga untuk menghilangkan rasa sakit, merangsang peristaltic usus, pengeluaran getah radang menjadi lancer, serta memberikan ketenangan dan kesenangan pada klien. Pemberian kompres dilakukan pada radang persendian, kekejangan otot, perut kembung, dan kedinginan. (Stevens, PJM, F, Bordui, WE, Van Der Meer, GI, Almekinders, J, Caris, & I, AG Van Der Weyde. 1999)
Presepsi nyeri dipengaruhi oleh variabel fisiologis dan psikologis. Status gate atau ointu gerbang berada pada dorsal horn subtansial gelantinose yang akan menghasilkan impuls nyeri dalam arti lain bahwa gerbang terbukan maka impuls dapat bergerak bebas menuju jalur asending (ke atas) yang akan menghasilkan persepsi nyeri. Dengan pemberian panas gerbang akan tertutup karena adanya stimulasi dari serabut saraf A delta. Ketika gerbang tertutup impuls nyeri terhambat, hal ini akan mengurangi persepsi nyeri (Mander R, 2004).
Selain itu pemberian panas dapat menyebabkan pembuluh darah melebar, sehingga akan memperbaiki peredaran darah di dalam jaringan tersebut. Dengan cara ini penyaluran zat asam dan bahan makanan ke sel-sel akan diperbesar dan pembuangan za-zat akan diperbaiki. Jadi akan timbul proses pertukaran zat yang lebih baik. Aktivitas sel akan meningkat sehingga mengurangi rasa sakit (Stevens, PJM, F, Bordui, WE, Van Der Meer, GI, Almekinders, J, Caris, & I, AG Van Der Weyde. 1999).
Kompres hangat merangsang sirkulasi dan meningkatkan lokalisasi bahan purulen pada jaringan (Johnson JY, Temple JS, & Carr P, 2005). Kompres panas juga dapat membuka aliran darah yang mengakibatkan relaksasi dari otot (Turana Y, 2003).

2.        Tujuan Kompres Hangat

a)        Memperlancar sirkulasi darah
b)        Menurunkan suhu tubuh
c)        Mengurangi rasa sakit
d)       Memberi rasa hangat,nyaman dan tenang pada klien
e)        Memperlancar pengeluaran eksudat
f)         Merangsang peristaltik usus
g)        Mengurangi peradangan dan spasmus otot
h)        Meningkatan aktivitas sel.

3.        Manfaat Kompres Hangat
Saat otot terasa kaku, nyeri atau cedera yang berkepanjangan, kompres hangat adalah pertolongan pertama yang ideal. Panas cukup efektif meredakan rasa sakit akibat pergerakan otot yang berlebihan. Kompres dengan menggunakan kantung atau handuk panas meningkatkan elastisitas jaringan sendi dan menstimulasi peredaran darah.
Kompres selama 20 menit juga membantu merenggangkan dan menenangkan bagian tubuh yang cedera. Maka kompres hangat baik dilakukan sebelum olahraga yang mungkin akan menyebabkan rasa sakit itu muncul ketika beraktivitas. Satu hal yang penting diperhatikan, jangan mengompres hangat pada cedera atau luka yang baru.
Saat Anda baru cedera, panas hanya akan membuatnya lebih buruk. Menyebabkan pembuluh darah membesar. Gunakan kompres hangat jika Anda telah relaks sehabis berolahraga, minimal 48 jam setelah mengalami cedera.
Kompres hangat merupakan pilihan yang tepat untuk menurunkan demam. Mengapa bukan kompres dingin? Karena jika diberi kompres dingin, maka bagian otak yang bernama hipotalamus akan menangkap pesan bahwa tubuh dalam suhu rendah akibat dari kompres tadi, sehingga otak justru akan memerintahkan untuk meningkatkan suhu tubuh kita. Nah, bukannya turun demamnya, malah tambah parah, kan? Jadi, fungsi kompres hangat tadi adalah agar hipotalamus menangkap pesan bahwa suhu tubuh tinggi alias panas sehingga suhu tubuh harus diturunkan. Oh ya, suhu yang disarankan untuk kompres hangat adalah 40-50º C.
Selain untuk menurunkan demam, kompres hangat juga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada saat cedera.  Namun, tidak boleh digunakan pada cedera akut atau cedera yang baru saja terjadi karena justru akan memperparah kondisi cedera atau luka. Kompres hangat ini dapat digunakan untuk cedera yang sudah lebih dari 48 jam. Kompres hangat juga dapat digunakan buat cewek- cewek yang tengah mengalami nyeri haid atau dismenorhea. Tempelkan kompres hangat pada bagian perut yang nyeri. Namun, kompres hangat tidak boleh digunakan di perut pada orang yang mengalami radang atau infeksi usus buntu.




4.        Pengaruh Kompres Hangat
Efek dari kompres hangat adalah untuk meningkatkan aliran darah ke bagian yang terinjuri, melebarkan pembuluh darah dan memperbaiki peredaran daerah di dalam jaringan tersebut. Pada otot, panas memiliki efek menurunkan ketegangan, meningkatkan sel darah putih secara total dan fenomena reaksi peradangan serta adanya dilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah serta peningkatan tekanan kapiler. Tekanan O2 dan CO2 didalam darah akan meningkat sedangkan PH darah akan mengalami penurunan (Gabriel F.J, 1998).
Pemberian kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap sel epitel, menyebabkan kemerahan, kelemahan local, dan bisa terjadi kelepuhan. Kompres hangat diberikan satu jam atau lebih.

5.        Indikasi Kompres Hangat

a)         Klien yang kedinginan(suhu tubuh yang rendah).
b)        Klien dengan perut kembung.
c)         Klien yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian.
d)        Sepasme otot.Adanya abses, hematoma.

6.        Kontra Indikasi Kompres Hangat

a)         Gangguan sensibilitas.
b)        Buerger diseases.
c)         Gangguan peredaran darah arterial perifir.



7.        Mekanisme Tubuh terhadap Kompres Hangat
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas di   hipotalamus dirangsang, sistem efektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi.
Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/kehilangan energi panas melalui kulit meningkat (berkeringat), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal kembali.


8.        Penggunaan Kompres Hangat

a)        Penanganan demam bukanlah dengan dikompres air dingin seperti yang biasa dilakukan dahulu kala karena orang demam jika dikompres dingin akan lebih demam lagi saat kompres dihentikan. Karena pada saat dikompres dingin, pusat pengatur suhu menerima sinyal bahwa suhu tubuh sedang dingin maka tubuh harus segera dihangatkan. Jadi justru akan bertentangan dengan hasil yang diharapkan. Lain halnya bila dilakukan kompres hangat. Pusat suhu akan menerima informasi bahwa suhu tubuh sedang hangat, maka suhu tubuh harus segera diturunkan. Inilah pengaruh yang diharapkan. Ketika demam kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita sebenarnya panas. Kompres hangat membantu mengurangi rasa dingin & menjadikan tubuh terasa lebih nyaman.
b)        Untuk cedera lama/kondisi kronis, yang mana bisa membantu membuat rileks, mengurangi tekanan pada jaringan serta merangsang aliran darah ke daerah.
c)        Untuk pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi tidak boleh digunakan untuk yang cedera akut atau ketika masih ada bengkak, karena panas dapat memperparah bengkak yang sudah ada.


9.        Cara Menggunakan Kompres Hangat

a)        Tempelkan ke bagian tubuh yang nyeri kantong karet/ botol yang berisi air hangat atau handuk yang telah dicelupkan ke dalam air hangat dengan temperatur 40-50 derajat Celcius atau bila sulit mengukurnya, coba pada dahi terlebih dahulu, jangan sampai terlalu panas atau sesuaikan panasnya dengan kenyamanan yang akan dikompres.
1)        Peras kain yang digunakan untuk mengkompres, jangan terlalu basah.
2)        Lama kompres sekitar 15-20 menit dan dapat diperpanjang.
3)        Sebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan atau pemijatan.
4)        Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar aliran darah.

10.    Memberikan Kompres Hangat

a)        Bayi/anak
Suhu air dalam botol air panas harus 40,5-46oC untuk anak-anak kurang dari 2 tahun.


b)        Lansia
Memberikan perhatian khusus saat mengkaji area yang akan diterapi dan ketika mengevaluasi efek terapi karena lansia memiliki banyak kondisi yang merupakan predisposisi terjadinya cidera pada pemberian kompres.


11.    Metode Kompres Hangat
Kompres hangat menggunakan air hangat didasarkan bahwa kompres dengan menggunakan air dingin itu sebenarnya tidak begitu efektif menurunkan panas. Karena kontak dengan air dingin maka pembuluh darah yang kontak dengan kain kompres dingin akan menyempit (vasokonstriksi) sehingga menyulitkan pengeluaran panas.Pusat pengatur suhu menerima informasi bahwa suhu tubuh sedang berada dalam kondisi hangat, maka suhu tubuh butuh untuk segera diturunkan. Apalagi, saat demam kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita justru mengalami peningkatan suhu. Kompres air hangat memiliki beberapa keuntungan, disamping membantu mengurangi rasa dingin, air hangat juga menjadikan tubuh terasa lebih nyaman.


12.    Cara Pemberian Kompres Hangat

a)        Kompres Hangat Basah
Persiapan alat
1)        kom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46c)
2)        bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai
3)        kasa perban atau kain segitiga
4)        pengalas
5)        sarung tangan bersih di tempatnya
6)        bengkok dua buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)
7)        waslap 4 buah/tergantung kebutuhan
8)        pinset anatomi 2 buah
9)        korentang

Prosedur
1)        mendekatkan alat-alat kedekat klien
2)        memperhatikan privacy klien
3)        mencuci tangan
4)        mengatur posisi klien yang nyaman
5)        memasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
6)        memakai sarung tangan lalu membuka balutan perban bila diperban. Kemudian, membuang bekas balutan ke dalam bengkok kosong
7)        mengambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu memasukkan ke dalam kom yang berisi cairan hangat.
8)        kemudian mengambil kasa tersebut, lalu membentangkan dan meletakkan pada area yang akan dikompres
9)        bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa kering. selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
10)    melakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan kompres tiap 5 menit
11)    melepaskan sarung tangan
12)    mengatur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
13)    membereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
14)    mencuci tangan
15)    mendokumentasikan tindakan ini beserta responnya


Hal yang perlu diperhatikan
1)        kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap hangat, cairan jangan terlalu panas,
2)        hindarkan agar kulit jangan sampai kulit terbakar
3)        kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
4)        untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka tertutup seperti memar atau bengkak, peralatan tidak perlu steril karena yang penting bersih

b)        Kompres Hangat Kering Menggunakan Buli-Buli Panas

Persipan alat
1)        buli-buli panas dan sarungnya
2)        termos berisi air panas
3)        termomerter air panas
4)        lap kerja

Prosedur
1)        mempersiapan alat
2)        mencuci tangan
3)        melakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi buli-buli dengan air panas, mengencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu mengosongkan isinya. Menyiapkan dan mengukur air yang di inginkan (50-60ºc)
4)        mengisi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-buli tesebut. Lalu mengeluarkan udaranya dengan cara :meletakkan atau menidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli. Kemudian penutup  buli-buli di tutup dengan rapat/benar
5)        memeriksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu mengeringkn dengan lap kerja dan memasukkan ke dalam sarung buli-buli
6)        membawa buli-buli tersebut ke dekat klien
7)        meletakkan atau memasang buli-buli pada area yang memerlukan
8)        mengkaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran, dsb.
9)        mengganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengan air panas lagi, sesuai yang di kehendaki
10)    membereskan alat alat bila sudah selesai
11)    mencuci tangan
12)    mendokumentasikan tindakan ini beserta responnya

Hal-hal yang peril di perhatikan
1)        buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
2)        pemakaian buli-buli panas pada bagian abdomen, tutup buli-buli mengarah ke atas atau ke samping
3)        pada bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah atau ke samping
4)        buli-buli harus di periksa dulu atau tidak cicin karet pada penutupnya




13.    Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memberikan Hangat
           
1)        Jangan letakan kantong air hangat di bagian tubuh yang telanjang, lapisi kantong dengan kain flanel atau handuk.
2)        Kantong air hangat yang diletakkan diatas bagian badan tertentu hanya boleh terisi sepertiganya untuk menghindari berat yang tidak diperlukan.
3)        Pada penggunaan kompres hangat yang berlangsung lama, jangan lupa memeriksa kulit penderita.
4)        Kompres hangat tidak diberikan di kepala karena dapat menyebabkan pembuluh 0darah di area tersebut mengalami dilatasi dan menyebabkan sakit kepala.
5)        Kompres hangat tidak boleh diberikan di perut jika mengalami radang/ infeksi usus buntu.











KESIMPULAN

Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di kompres-hangat celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.
Pemberian kompres hangat bertujuan untuk memperlancar sirkulasi darah, menurunkan suhu tubuh, mengurangi rasa sakit, memberi rasa hangat,nyaman dan tenang pada klien, memperlancar pengeluaran eksudat, merangsang peristaltik usus, mengurangi peradangan dan spasmus otot, dan meningkatan aktivitas sel.
Kompres hangat merupakan pilihan yang tepat untuk menurunkan demam.Selain untuk menurunkan demam, kompres hangat juga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada saat cedera.  Namun, tidak boleh digunakan pada cedera akut atau cedera yang baru saja terjadi karena justru akan memperparah kondisi cedera atau luka.
Efek dari kompres hangat adalah untuk meningkatkan aliran darah ke bagian yang terinjuri, melebarkan pembuluh darah dan memperbaiki peredaran daerah di dalam jaringan tersebut.
Pemberian kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap sel epitel, menyebabkan kemerahan, kelemahan local, dan bisa terjadi kelepuhan. Kompres hangat diberikan satu jam atau lebih





DAFTAR PUSTAKA

Program Study S-1 Keperawatan STIKES Banyuwangi. 2009. Panduan Keterampilan Prosedur Lab KDM 2. Jawa Timur : EGC
Ns. Kusyati, Eni, S.Kep, dkk. 2006.  Ketermpilan dan Prosedur Laboratorium. Jakarta : EGC
Doengoes, M. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar