BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Konsep
ini terutama di anut oleh para ahli di jerman. Pada waktu ini peran dominan
strukturalisme di jerman, telah di ambil alih oleh aliran Gestalt. Menurut
paham Gestalt ini menganggap struktur pengorganisasian mental manusia adalah
inherent. Struktur ini memungkinkan manusia belajar dan mendapatkan isi mental
itu sendiri. Dengan demikian, Gestalt berfokus pada konsep mental yang aktif
namun tetap empiris.
Psikoanalisa
mengikuti keaktifan mental dari Gestalt ( Freud dengan psikodinamikanya pada
level kesadaran dan non kesadaran ) namun tidak empiris. Psikoanalisa
berkembang bukan dari riset akademisi, tapi berdasarkan pengalaman dari praktek
klinis.
Gejala
pertama kehamilan adalah berhentinya siklus menstruasi / siklus haid normal. Kebanyakan
ibu akan hamil mengalami mual dan muntah, akibat mulai meningkatnya
hormone-hormon yang muncul pada kehamilan. Seperti HCG ( Human Chorionic
Gonadotropin ), gejala lainnya yang timbul adalah berkurangnya nafsu makan,
mengidam, kelelahan, frekuensi buang air kecil yang meningkat, mengalami
sembelit dan kemudian akan mengalami perdarahan berbercak dalam kurun waktu
sampai 5 ( lima ) minggu usia kehamilan.
Masa
paling berat bagi beban psikis pada ibu hamil terjadi di trimester pertama, yaitu
ketika terjadi perubahan aktivitas hormonal sedang besar-besarnya. Beban inilah
yang mempengaruhi stabilitas emosi ibu. Beban fisik dan mental yang dialami ibu
hamil biasanya disebabkan oleh karena perubahan fisik dan hormonnya, seperti
bentuk tubuh yang melebar dan kondisi ibu yang naik turun, beban ini sering
diperparah dengan munculnya trauma-trauma kehamilan sehingga, masalah yang
dihadapi ibu pun semakin kompleks.
B. Tujuan
Tujuan
pembuatan makalah gangguan psikologi pada masa kehamilan yaitu agar kita dapat
mengetahui dan mempelajari dengan seksama mengenai gangguan-gangguan psikologi
pada ibu hamil sehingga kita memahami dan mengenal apa yang dirasakan,
dibutuhkan dan diinginkan oleh wanita hamil.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Psikologi
berasal dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata. Dalam arti
bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau mental.
Psikologi tidak mempelajati jiwa atau mental secara langsung karena sifatnya
yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari
jiwa atau mental yang berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga
psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari ilmu
tingkah laku dan proses mental.
Masa
reproduksi merupakan masa yang terpenting bagi wanita dan berlangsung kira-kira
33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan siklus pada alat genital
bermakna untuk memungkinkan kehamilan. Pada masa ini terjadi ovulasi kurang
lebih 450 kali, dan selama ini wanita berdarah selama 1800 hari. Biarpun pada
umur 40 tahun keatas perempuan masih dapat terjadi kehamilan, fertilitas
menurun cepat sesudah umur tersebut. ( Ilmu Kandungan, 2008 )
Kehamilan
merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan
adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian besar semua
wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui
tetapi sebagian wanita menganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat
menentukan kehidupan yang selanjutnya. Perubahan fisik dan emosional yang
kompleks, memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses
kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan, kebanggaan yang ditumbuhkan
dari norma-norma sosial kultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri
dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional
ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat.
v Kehamilan yang tidak dikehendaki
/ tidak diinginkan
1.
Mempertahankan
kehamilan
2.
Mengakhiri
kehamilan ( aborsi )
3.
Wanita
dewasa / ibu yang sudah menikah
v Hamil dengan janin mati
v Hamil dengan ketergantungan obat
Ketergantungan
obat adalah suatu keadaan kebutuhan fisik atau mental ( psikologis ) atau kedua
– duanya yang terjadi sebagai akibat pemakaian abat secara terus – menerus atau
secara periodik.
v Hamil diluar nikah
Kehamilan yang biasanya
diakibatkan oleh pergaulan bebas dan diakibatkan oleh pendidikan dari
keluarganya berupa :
1.
Kekurangan
kasih sayang yang diberikan oleh keluarga terhadap anak perempuannya akibat
orang tua nya sibuk bekerja, perceraian dan broken home.
2.
Keluarga
yang terlalu disiplin sehingga anak tersebut memberontak untuk menunjukkan
kedewasaannya.
v Pseudosiesis
Pengertian
pseudosiesis adalah kehamilan amaginer atau palsu, gejala kehamilan ini secara
psikis lebih berat gangguannya daripada peristiwa abortus. Biasanya gejala yang
timbul seperti tanda hamil yang pasti yaitu :
1.
Berhentinya menstruasi
2.
Membesarnya perut
3.
Payudara membesar
4.
Panggul membesar
5.
Perubahan-perubahan
kelenjar endokrin
Pada
kehamilan pseudosiesis secara psokologis ada sikap yang ambivalen terhadap
kehamilannya yaitu ingin sekali menjadi hamil, sekaligus di barengi ketakutan
untuk merealisir keinginan punya anak, sehingga terjadi proses inhibisi.
Keinginan – keinginan tersebut dibarengi rasa bersalah dan dorongan untuk menghukum diri sendiri yang kemudian di kompensasikan dalam bentuk agresivitas, secara simultan, berbarengan muncul kesediaan untuk tidak menyadari bahwa kehamilannya ilusi belaka. Oleh komponen yang kontradiktif ini biasanya wanita tidak mau ke dokter untuk memeriksakan dirinya.
Keinginan – keinginan tersebut dibarengi rasa bersalah dan dorongan untuk menghukum diri sendiri yang kemudian di kompensasikan dalam bentuk agresivitas, secara simultan, berbarengan muncul kesediaan untuk tidak menyadari bahwa kehamilannya ilusi belaka. Oleh komponen yang kontradiktif ini biasanya wanita tidak mau ke dokter untuk memeriksakan dirinya.
v Keguguran
Reaksi
wanita terhadap keguguran kandungannya itu sangat bergantung pada kontitusi
psikisnya sendiri. Maka tak bisa di pungkiri, bahwa janin atau bayi yang di
kandungnya itu di rasakan sebagai bagian dari jasmani dan rohaninya sendiri.
Dan berkepentingan terhadap ego wanita yang mengandung embrio tersebut :
1.
Faktor
penyebab terletak pada psikis dan jiwa
2.
Wanita
hamil yang bersangkutan, mencari bantuan pada faktor penyebab tersebut,
melakukan abortus secara tidak sadar dan berlangsung diluar keinginan sendiri
yang didorong oleh harapan yang tidak disadari.
Beberapa
penyebab keguguran menurut pendapat psikiater :
1.
Adanya penolakan dari ayah bayi
2.
Adanya penolakan dari ibu bayi
3.
Ketakutan untuk menjadi ibu
4.
Kecemasan yang disebabkan dari
stress pekerja atau perselisihan dengan suami maupun dengan anggota keluarga
lain.
v Kemandulan
Pengalaman
membuktikan bahwa ketakutan serta kecemasan yang berkaitan dengan fungsi
reproduksi akan menimbulkan dampak menimbulkan dampak yang merintangi
tercapainya orgasme pada coitus. Pendapat yang keliru tentang reproduksi akan
diinternalisasikan (dicernakan dalam pribadinya) oleh wanita yang bersangkutan
dan lambat laun akan menjadi pengaruh psikis.
Pengaruh psikis:
Pengaruh psikis:
1.
Ketakutan-ketakutan yang tidak
disadari (dibawah alam sadar)
2.
Ketakutan yang bersifat inflantile
(kekanak-kanakan).
v Faktor-faktor yang menimbulkan
stres pada wanita hamil
Pada
saat seorang wanita hamil, maka sejak saat itu sampai masa nifas berturut –
turut akan mengalami perubahan baik fisik maupun psikis, perubahan – perubahan
yang tejadi mencakup aspek – aspek sebagai berikut :
1.
Frekuensi nafas meningkat ( lebih
sering ) membuat wanita hamil akan menghirup lebih banyak ( oksigen ) udara
2.
Perut semakin membuncit
Selama
kehamilan banyak wanita yang mengalami perasaan – perasaan :
1.
Marah
2.
Tertekan
3.
Bersalah
4.
Bingung
5.
Was-was
6.
Kesal
7.
Pilu
8.
Khawatir
Hal
ini biasanya di tandai dengan gejala – gejala :
1.
Kehabisan tenaga atau kebanyakan
gerak
2.
Tidak bisa tidur
3.
Selalu menangis
4.
Perasaan cepat berubah
5.
Sangat judes atau peka terhadap
bunyi dan sentuhan
6.
Senantiasa berfikiran negative
7.
Merasa tidak mampu dan takut atau
gugup
8.
Tidak bias memusatkan perhatian
9.
Lebih sering lupa, bingung dan
merasa bersalah
10. Makan
yang sangat sedikit atau sangat banyak
11. Kehilangan
kepercayaan dan harga diri
v Kondisi psikologis pada wanita
hamil
1.
Sudah
punya anak banyak
2.
Khawatir
berubah penampilan
3.
Kemampuan
finansial dirasa tidak memadai
4.
Keluhan
sulit tidur
v Faktor-faktor yang mempengaruhi
kondisi psikis pada masa hamil
1.
Mengurangi
stress
2.
Mengkomunikasikan
perasaan terhadap pasangan
3.
Memberikan
support dari pihak keluarga
4.
Periksakan
kehamilan secara teratur
5.
Makan
sehat
6.
Jaga
penampilan
7.
Mengurangi
kegiatan
8.
Mendengarkan
music
9.
Melakukan
senam hamil
10. Latihan pernapasan
B. Macam-macam
gangguan psikologis pada masa kehamilan, yaitu :
v
Gangguan
obsesif atau kompulsi
Gangguan ini ditandai oleh
dorongan dan obsesi berulang yang cukup berat dan menyebabkan tekanan emosi
yang nyata. Obsesi adalah ide yang menetap, pikiran atau impuls yang tidak
masuk akal, misalnya keinginan. Kompulsi adalah tingkah laku yang
berulang-ulang yang dilakukan sebagai respon atas obsesi. Tingkah laku
kompulsif dan pikiran obsesif menyebabkan tekanan mental yang nyata pada wanita
hamil.
v
Gangguan
Bipolar
Gangguan bipolar atau gangguan
manic ditandai oleh periode euphoria, atau iritabel yang jelas, hiperaktifitas,
insomnia, banyak bicara, tidak bias memusatkan perhatian dan harga diri yang
berlebihan. Baik gangguan depresi maupun episode manic bias disertai gambaran
psikotik, misalnya ; halusinasi auditorik maupun ide-ide delusi, 15-25%
diantara wanita pernah mengalami depresi selama hidupnya. Insidens gangguan
bipolar atau gangguan manic ±0,5-1,5%. Insidens depresi mayor dan gangguan
manic cenderung meningkat pada periode pascapersalinan.
Ada dua gejala yaitu :
1.
Gejala
gangguan depresi lain
a.
Wajah
murung.
b.
Cengeng.
c.
Gelisah
dan iritabilitas meningkat.
d.
Sulit
konsentrasi.
e.
Ragu-ragu.
f.
Sering
lupa.
g.
Timbul
ide kematian dan bunuh diri biasa ditemukan pada depresi mayor.
2.
Gejala
umum mania
a.
Ketidakstabilan
mood dengan adanya peralihan mood yang cepat dari kemarahan dan depresi.
b.
Cara
bicara mania sangat cepat, keras dan sulit dipotong.
v
Skizofrenia
Merupakan gangguan pikiran,
persepsi seperti : halusinasi pendengaran, waham kesabaran, asosiasi longgar
dan bicara kacau. Selama fase akut, kehamilan dan skizofrenia sering mengalami
eksaserbasi gejala psikotik, waham cenderung aneh dan ada hubunganya dengan
perubahan fisik dan pergerakan janin pada kehamilan. Halusinasi pendengaran
mempengaruhi langsung suara mengintruksikan memukul perut supaya janin keluar.
Wanita hamil dengan adanya psikotik menolak kehamilannya sampai melahirkan.
v
Gangguan
Kepribadian
Gangguan
kepribadian adalah hasil dari pengggunaan mekanisme pertahanan yang tidak
cukup, stereotipi dan mal adaptasi yang kronis.
The
Diagnostic and Statistical Manual membagi 3 jenis kepribadian :
§
Paranoid,
schizoid dan gangguan kepribadian skizotipal khas diketahui dari keganjilan
atau keeksentrikannya.
§
Histerik,
narkistik, antisocial dan gangguan borderline cirri khasnya timbul secara
dramatis.
§
Menghindar,
tergantung, kompulsif dan kepribadian pasif-agresif ditandai dengan ketakutan
dan kecemasan. Faktor genetic dan lingkungan penting dalam timbulnya penyakit
ini dimana prevalensinya mungkin setinggi 20% individu yang menderita mengenali
maasalahnya dan berobat.
C. Perubahan
psikologis pada ibu hamil terbagi 3 ( tiga ) periode , antara lain :
v Trimester I
§
Pada
trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan merasa
minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya.
§
Segera
setelah konsepsi kadar hormone estrogen dan progesterone meningkat, menyebabkan
mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran payudara.
§
Mencari
tanda-tanda untuk menyakinkan bahwa dirinya hamil.
§
Hasrat
untuk melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda-beda, kebanyakan
wanita hamil mengalami penurunan pada periode ini.
§
Merasa
tidak sehat dan benci kehamilannya.
§
Selalu
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
§
Khawatir
kehilangan bentuk tubuh.
§
Membutuhkan
penerimaan kehamilannya oleh keluarga dan ketidakstabilan emosi dan suasana
hati.
v Trimester II
§
Pada
trimester II ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang semakin
membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak
memperhatikan lagi.
§
Ibu
merasakan lebih tenang dibandingkan dengan trimester I karena nafsu makan sudah
mulai timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga ibu lebih bersemangat.
§
Pada
trimester II biasanya ibu lebih bias menyesuaikan diri dengan kehamilannya
selama trimester ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.
§
Ibu
sudah mulai merasa sehat dan mulai sudah menerima kehamilannya.
§
Perut
ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
§
Libido
dan gairah seks kemungkinan meningkat.
v Trimester III
§
Trimester
III ini biasa disebut periode menunggu dan waspada sebab pada pada saat itu ibu
merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
§
Kadang-kadang
ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya
persalinan.
§
Rasa
tidak nyaman timbul karena ibu merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu
merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian yang
khusus diterima selama selama hamil. Pada trimester inilah ibu membutuhkan
kesenangan dari suami dan keluarga.
§
Pada
trimester III ibu merasa tidak nyaman dan depresi karena janin membesar dan
perut ibu juga, melahirkan, sebagian besar wanita mengalami klimaks kegembiraan
emosi karena kelahiran bayi.
§
Ibu
khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal
dan semakin ingin menyudahi kehamilannya tidak sabaran dan resah.
§
Bermimpi
dan berkhayal tentang bayinya, aktif mempersiapkan kelahiran banyinya.
D. Pengaruh
perubahan psikologis pada ibu hamiln terhadap janin yang dikandung
v Masalah psikologis ibu
berpengaruh pada kondisi janin yang dikandungnya. Jika masalah ini terjadi saat
trimester I maka akan berpengaruh fatal pada proses pembentukan organnya.
v Trauma dan stress berkepanjangan
menyebabkan anak hiperaktif. Selain itu memicu kelahiran premature dan tidak
berkembangnya janin. ( Shinto, 2009 )
v Setelah trimester pertama
pembentukan organ telah selesai. Artinya, janin sudah lebih kuat menghadapi
pengaruh dari luar. Selain itu, janin sudah mampu mendengar dan bereaksi
terhadap sentuhan dari luar dan sudah bias merasakan kondisi psikologis ibunya.
v Kondisi ibu yang selalu
menyenangkan bias membuat pertumbuhan janin optimal.
E. Cara
mengatasi kondisi perubahan psikologis pada ibu hamil
v Dapatkan informasi dari berbagai
sumber tentang perubahan kondisi fisik dan psikologis pada saat kehamilan,
terutama ibu hamil untuk anak pertama.
v Komunikasi dengan suami segala
hal yang dialami oleh ibu hamil, agar terjadi saling pengertian dan dukungan
dari keluarga tentang perubahan yang dialami.
v Untuk menjaga kesehatan dan
perkembangan janin yang normal, rajin chek up / periksa kehamilan.
v Makan makanan yang sehat, bergizi
untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi.
v Tetap menjaga penampilan.
v Kurangi kegiatan yang bisa
membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin.
v Dengarkan music agar lebih rileks
menghadapi setiap perubahan yang ada.
v Melakukan senam hamil untuk dapat
membantu ibu hamil menormalkan perubahan psikologis.
v Latihan pernapasan yang teratur
untuk mempersiapkan fisik pada waktu melahirkan.
BAB iii
PENUTUP
Kesimpulan :
Ada
berbagai macam depresi / gangguan psikologi yang bias terjadi pada masa
kehamilan, yaitu :
v Hamil yang tidak diinginkan
v Hamil dengan janin mati
v Hamil dengan ketergantungan obat
v Hamil diluar nikah
v Pseudisiesis
v Keguguran
v kemandulan
Adapun
faktor yang mengakibatkan gangguan psikologi pada masa kehamilan antara lain
sebagai berikut :
v Sudah punya anak banyak
v Khawatir berubah penampilan
v Kemampuan finansial dirasa tidak
memadai
v Keluhan sulit tidur
Cara
mengatasi gangguan psikologi pada masa kehamilan :
v Mengurangi stress
v Mengkomunikasikan perasaan
terhadap pasangan
v Memberikan support dari pihak
keluarga
v Periksakan kehamilan secara
teratur
v Makan sehat
v Jaga penampilan
v Mengurangi kegiatan
v Mendengarkan music
v Melakukan senam hamil
v Latihan pernapasan
Saran :
1.
Mencari
informasi seputar kehamilan, perubahan yang terjadi dalam diri ibu dan hal-hal
yang perlu dihindari agar janin tumbuh sehat.
2.
Bicarakanlah
perubahan selamakehamilan dengan suami maupun keluarga, sehingga mengetahui dan
di harapkan bias berempati dan mampu member dukungan psikologis yang di
butuhkan.
3.
Periksa
hamilan secara teratur
4.
Perhatikan
penampilan fisik dengan menjaga kebersihan, melakukan latihan fisik ringan.
5.
Upayakan
dengan berbagai cara agar terhindar dari stress
6.
Lakukan
latihan relaksasi dan latihan pernapasan secara teratur.
Ibu
hamil bias mencari informasi seputar kehamilannya dari majalah-majalah, buku
tentang kehamilan. Tujuannya untuk mengetahui perubahan-perubahan pada ibu
hamil, tentang asupan gizi ibu hamil, senam hamil, pemeriksaan kehamilan secara
teratur, agar janin tumbuh sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Jayalangkara.
2005. Gangguan Jiwa Pada Kehamilan.
J Med Nus Vol. 26. No. 4 Oktober-Desember. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa.
Regina,
Pudjibudojo, J. K dan Malinton, P. K. 2001. Hubungan Antara Depresi Pospartum Seksual Pada Ibu Primipara. Anima
Indonesia Psychological Journal. Vol. 16. No. 3. 300-314.http://dellaainur.blogspot.com/2013/05/gangguan-psikologi-pada-masa-kehamilan.html. diakses pada tanggal 4 Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar